Minggu, 03 April 2016

Cara Menggunakan Urinal Untuk Berkemih

Cara Menggunakan Urinal Untuk Berkemih

Cara Menggunakan Urinal Untuk Berkemih -  Baiklah saya akan menjelaskan atau menyambungkan apa yang telah saya tulis pada artikel sebelumnya yaitu tentang Cara Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi, dan di artikel tersebut saya menulis akan menyambungkan nya pada artikel selanjutnya, baiklah tidak perlu berbasa-basi lebih banyak lagi saya langsung saja akan menyambungkan artikel tersebut, yaitu saya akan melanjutkan lagi Cara Menggunakan Urinal Untuk Berkemih, baiklah langsung saja iya simak artikel ini dengan baik karena kalian akan mendapatkan banyak ilmu yang lebih.

Tindakan ini adalah membantu klien yang tidak mampu berkemih secara mandiri di kamar kecil sehingga harus memenuhi kebutuhan berkemih dengan menggunakan urinal.

Tujuannya


Memenuhi kebutuhan eliminasi perkemihan.


Alat Dan Bahannya


1. Urinal
2. Pengalas
3. Tisu

Prosedur Kerjanya


1. Jelaskankan dulu jangan lupa prosedur nya kepada pasien.
2. Dan juga setelah itu jangan lupa mencuci tangan.
3. Pasang alas urinal di bawah glutea.
4. Lepas pakaian bawah pasien.
5. Letakkan urinal di bawah bokong (untuk wanita) atau di antara kedua paha dengan ujung penis masuk kelubang urinal (untuk pria).
6. Anjurkan pasien untuk berkemih.
7. Setelah selesai, bersihkan dengan tisu kamar mandi.
8. Rapikan alat-alat.
9. Cuci tangan, catat prosedur, warna dan jumlah urine.

Begitulah caranya Cara Menggunakan Urinal Untuk Berkemih sangat mudah sekali bukan, tetapi ini hanya di praktekkan hanya untuk orang-orang professional aja seperti perawat di rumah sakit, tetapi saya menjelaskan nya hanya untuk menambah-nambah ilmu kalian saja iya.

Terimakasih atas kunjungan dan sudah membaca artikel tentang Cara Menggunakan Urinal Untuk Berkemih, semoga bermanfaat bagi anda.

Baca juga tentang : Cara Pemberian Caira Melalui Infusentang :

Sabtu, 02 April 2016

Cara Evakuasi Feses Secara Manual

Cara Evakuasi Feses Secara Manual

Cara Evakuasi Feses Secara Manual - Baiklah saya akan menjelaskan atau menyambungkan apa yang telah saya tulis pada artikel sebelumnya yaitu tentang Cara Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi, dan di artikel tersebut saya menulis akan menyambungkan nya pada artikel selanjutnya, baiklah tidak perlu berbasa-basi lebih banyak lagi saya langsung saja akan menyambungkan artikel tersebut, yaitu saya akan melanjutkan lagi Cara Evakuasi Feses Secara Manual, baiklah langsung saja iya simak artikel ini dengan baik karena kalian akan mendapatkan banyak ilmu yang lebih.

Prosedur ini merupakan tindakan memasukkan jari ke dalam rectum pasien. Tindakan ini digunakan untuk mengambil atau menghancurkan massa feses sekaligus mengeluarkannya. Indikasi tindakan ini adalah bila massa feses terlalu besar dan pemberian enema tidak berhasil, konstipasi pada lansia.


Tujuannya


Mengatasi impaksi fekal (pengerasan feses) yang tidak dapat dilakukan dengan enema).

Alat Dan Bahannya


1. Sarung tangan
2. Minyak pelumas / jeli
3. Alat penampung atau pispot
4. Pengalas


Prosedur Kerjanya


1. Jelaskan dulu prosedur  sebelum melakukan prosedur.
2. Dan juga jangan lupa mencuci tangan.
3. Gunakan sarung tangan dan beri minyak pelumas atau jeli pada jari telunjuk. Atur posisi atau miring dengan lutut fleksi.
4. Masukkan jari ke dalam rectum dan dorong dengan perlahan sepanjang dinding rectum ke arah massa feses yang impaksi.
5. Secara perlahan lunakkan massa dengan masase deearah feses yang impaksi (arahkan jari pada inti yang keras).
6. Berikan pispot bila terasa ingin defekasi atau bantu ke toilet.
7. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
8. Catat jumlah feses yang keluar, warna, kepadatan (impaksi), serta respon pasien terhadap prosedur.

Begitulah caranya Cara Evakuasi Feses Secara Manual sangat mudah sekali bukan, tetapi ini hanya di praktekkan hanya untuk orang-orang professional aja seperti perawat di rumah sakit, tetapi saya menjelaskan nya hanya untuk menambah-nambah ilmu kalian saja iya.

Terimakasih atas kunjungan dan sudah membaca artikel tentang Cara Evakuasi Feses Secara Manual, semoga bermanfaat bagi anda.

Baca juga tentang : Cara Huknah Tinggi

Kamis, 31 Maret 2016

Cara Pemberian Gliserin Per Rektal

Cara Pemberian Gliserin Per Rektal

Cara Pemberian Gliserin Per Rektal - Baiklah saya akan menjelaskan atau menyambungkan apa yang telah saya tulis pada artikel sebelumnya yaitu tentang Cara Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi, dan di artikel tersebut saya menulis akan menyambungkan nya pada artikel selanjutnya, baiklah tidak perlu berbasa-basi lebih banyak lagi saya langsung saja akan menyambungkan artikel tersebut, yaitu saya akan melanjutkan lagi Cara Pemberian Gliserin Per Rektal, baiklah langsung saja iya simak artikel ini dengan baik karena kalian akan mendapatkan banyak ilmu yang lebih.

Tindakan ini dilakukan dengan memasukkan cairan gliserin ke dalam poros usus dengan menggunakan spuit gliserin. Tindakan ini dapat dilakukan untuk merangsang peristaltic usus sehingga pasien dapat defekasi (khususnya pada pasien yang mengalami sembelit) dan juga dapat lingkungan untuk persiapan operasi.

Tunjuannya


1. Merangsang buang air besar dengan merangsang peristiltik usus.
2. Mengosongkan usus yang digunakan sebelum tindakan pembedahan.

Alat Dan Bahannya


1. Spuit gliserin
2. Gliserin dalam tempatnya
3. Bengkok
4. Pengalas
5. Sampiran
6. Sarung tangan
7. Tisu

Prosedur Kerjanya


1. Pertama jelaskan dulu prosedur pada pasien.
2. Terus jangan lupa cuci tangan sebelum melakukan prosedur.
3. Atur ruangan, tutup pintu bila pasien dalam ruang rawat pribadi dan pasang sampiran bila pasien di rawat dalam bangsal umum.
4. Atur posisi pasien (miring ke kiri).
5. Pasang pengalas di area glutea.
6. Siapkan bengkok di dekat pasien.
7. Spuit diisi gliserin 10-20 cc.
8. Gunakan sarung tangan.
9. Masukkan gliserin perlahan ke dalam anus dengan cara tangan kiri meregangkan daerah anus, tangan kanan memasukkan spuit ke dalam anus sampai pangkal kanula dengan ujung spuit diarahkan ke depan dan anjurkan pasien bernafas dalam.
10. Setelah selaesai, cabut dan memasukkan spuit ke dalam bengkok. Anjurkan pasien untuk menahan sebentar rasa ingin defekasi dan pasang pispot bila pasien tidak mampu ke toilet. Kemudian bersihkan daerah perineum dengan air hingga bersih lalu keringkan dengan tisu.
11. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
12. Catat jumlah feses, warna, konsisten, dan respon pasien.

Begitulah caranya Cara Pemberian Gliserin Per Rektal sangat mudah sekali bukan, tetapi ini hanya di praktekkan hanya untuk orang-orang professional aja seperti perawat di rumah sakit, tetapi saya menjelaskan nya hanya untuk menambah-nambah ilmu kalian saja iya.

Terimakasih atas kunjungan dan sudah membaca artikel tentang Cara Pemberian Gliserin Per Rektal, semoga bermanfaat bagi anda.

Baca juga tentang : Cara Huknah Rendah

Rabu, 30 Maret 2016

Ilmu Kesehatan Lingkungan Menurut Dalam Agama Islam

Ilmu Kesehatan Lingkungan Menurut Dalam Agama Islam


Ilmu Kesehatan Lingkungan Menurut Dalam Agama Islam – hay kawan-kawan semua pada ngapain aja, pasti sekarang lagi bacain artikel saya bukan, ya iya lah ngapain lagi emang, baiklah pada artkel kali ini saya akan menjelaskan tentang Ilmu Kesehatan Lingkungan Menurut Dalam Agama Islam bagaimana menurut kalian.

Sebelumnya saya juga sudah pernah membahas tentang Ilmu Kesehatan Lingkungan ini tetapi bukan menurut dalam agama islam melainkan menurut WHO dan para ahli-ahli lainnya.

Simak terus iya persiapkan diri kalian iya kawan fokuskan pikiran kalian dan hati kalian untuk membaca artikel ini sejenak biar cepat lebih paham, karena artikel atau informasi kali ini agak panjang sedikit, saya mohon saya kalian untuk meluangkan waktu kalian sejenak untuk membaca artikel ini, karena pada artikel ini sangat banyak sekali manfaatnya dan ilmu pengetahuan untuk kalian iya.

Baiklah langsung saja kita bahas oke

Ilmu Kesehatan Lingkungan Menurut Dalam Agama Islam


Islam mengajarkan bahwa umatnya untuk melindungi dan menjaga alam dan lingkungan sekitar nya. Pada masa kekhalifahan, peradaban Islam di Semenanjung Arab memiliki dan menjaga kawasan konservasi yang disebut Hima.  Hima merupakan zona yang tak boleh disentuh atau digunakan untuk apapun bagi kepentingan manusia. Tempat tersebut digunakan sebagai konservasi alam, baik untuk kehidupan binatang liar maupun tumbuh-tumbuhan sekitar.

Sebelum ajaran Islam turun, pada saat itu masyarakat Arab juga telah mengenal  hima. Para era pra-Islam, hima sering digunakan untuk melindungi suku-suku nomaden tertentu dari musim kemarau yang panjang.  Hima yang cenderung subur karena mengandung banyak air dan rumput digunakan sebagi tempat menggembala ternak pada saat itu. Para pemimpin suku-suku nomaden yang cerdik menggunakan  hima untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyatnya.
Murut al-Shafi‘i, seorang ilmuwan Muslim di era keemasan, pada masa pra-Islam, hima digunakan sebagai alat untuk melakukan penindasan terhadap suku-suku lain.

Para sejarawan Muslim di masa kekhalifahan juga kerap mengupas masalah itu. Pada masa pra-Islam, hima berada dibawah perlindungan dewa suku-suku tertentu. Baik tumbuhan maupun binatang di dalam  hima sangat dilindungi. Sehingga binatang-bintang di dalam hima memiliki hak istimewa yakni berkeliaran sesuka hati mereka, merumput tanpa ada gangguan sama sekali oleh manusia.

Setelah datangnya agama Islam, konsep  hima sebagai tempat perlindungan binatang dan tumbuhan tetap dilestarikan. Para khalifah terus menyerukan dan mempraktikkan perlindungan terhadap  hima . Pada masa kejayaan Islam, para khalifah kerap mengatakan, setiap spesies binatang memiliki bangsanya sendiri.

Krisis lingkungan yang terjadi saat ini sebenarnya bersumber pada kesalahan fundamentalis-filosofis dalam pemahaman ataucara pandang manusia terhadap dirinya, alam, dan tempat manusia dalam keseluruhan ekosistem. Kesalahan itu menyebabkan kesalahan pola perilaku manusia, terutama dalam berhubungan dengan alam.

Aktivitas produksi dan perilaku konsumtif gila-gilaan melahirkan sikap dan perilaku eksploitatif. Di samping itu, paham materialisme, kapitalisme, dan pragmatisme dengan kendaraan sains dan teknologi telah ikut mempercepat dan memperburuk kerusakan lingkungan.

Upaya untuk penyelamatan lingkungan telah banyak dilakukan baik melalui penyadaran kepada masyarakat dan pemangku kepentingan (stakeholders), upaya pembuatan peraturan, kesepakatan nasional dan internasional, undang-undang maupun melalui penegakan hukum. Penyelamatan melalui pemanfaatan sains dan teknologi serta program-program teknis lain juga telah banyak dilakukan.

Islam mempunyai konsep yang sangat jelas tentang pentingnya konservasi, penyelamatan, dan pelestarian lingkungan. Konsep Islam tentang lingkungan ini ternyata sebagian telah diadopsi dan menjadi prinsip ekologi yang dikembangkan oleh para ilmuwan lingkungan. Prinsip-prinsip ekologi tersebut telah pula dituangkan dalam bentuk beberapa kesepakatan dan konvensi dunia yang berkaitan dengan lingkungan. Akan tetapi, konsep Islam yang sangat jelas tersebut belum dimanfaatkan secara nyata dan optimal.

Maka, harus segera dilakukan penggalian secara komprehensif tentang konsep Islam yang berkaitan dengan lingkungan serta implementasi dan revitalisasinya. Konsep Islam ini kemudian bisa digunakan sebagai dasar pijakan (moral dan spiritual) dalam upaya penyelamatan lingkungan atau bisa disebut sebagai “teologi lingkungan”.

Sains dan teknologi saja tidak cukup dalam upaya penyelamatan lingkungan yang sudah sangat parah dan mengancam eksistensi dan fungsi planet bumi ini. Permasalahan lingkungan bukan hanya masalah ekologi semata, tetapi menyangkut teologi.


Pusat Perhatian


Pengertian “teologi” dalam konteks ini adalah cara “menghadirkan” dalam setiap aspek kegiatan manusia. Dalam bahasa lain, teologi dapat dimaknai sebagai konsep berpikir dan bertindak yang dihubungkan dengan “Yang Gaib” yang menciptakan sekaligus mengatur manusia dan alam.

Jadi, terdapat tiga pusat perhatian (komponen) bahasan yakni Tuhan, manusia, dan alam, yang ketiganya mempunyai kesatuan hubungan fungsi dan kedudukan. Jadi, teologi hubungan antara manusia dan alam dengan Tuhan adalah “konsep berpikir dan bertindak tentang lingkungan hidup yang mengintegrasikan aspek fisik (alam termasuk hewan dan tumbuhan), manusia dan Tuhan”

Realitas alam ini tidak diciptakan dengan ketidaksengajaan (kebetulan atau main-main) sebagaimana pandangan beberapa saintis barat, tetapi dengan rencana yang benar al-Haq (Q.S. Al-An’am: 73; Shaad: 27; Al-Dukhaan: 38-39). Oleh karena itu, menurut perspektif Islam, alam mempunyai eksistensi riil, objektif, serta bekerja sesuai dengan hukum yang berlaku tetap (qodar). Pandangan Islam tidak sebagaimana pandangan aliran idealis yang menyatakan bahwa alam adalah semu dan maya.

Pandangan Islam tentang alam (lingkungan hidup) bersifat menyatu (holistik) dan saling berhubungan yang komponennya adalah Sang Pencipta alam dan makhluk hidup (termasuk manusia). Dalam Islam, manusia sebagai makhluk dan hamba Tuhan, sekaligus sebagai wakil (khalifah) Tuhan di muka bumi (Q.S. Al-An’am: 165).

Manusia mempunyai tugas untuk mengabdi, menghamba (beribadah) kepada Sang Pencipta (Al-Kholik). Tauhid merupakan sumber nilai sekaligus etika yang pertama dan utama dalam teologi pengelolaan lingkungan.

Konsep lingkungan   


Asas keseimbangan dan kesatuan ekosistem hingga saat ini masih banyak digunakan oleh para ilmuwan dan praktisi lingkungan dalam kegiatan pengelolaan lingkungan. Asas tersebut juga telah digunakan sebagai landasan moral untuk semua aktivitas manusia yang berkaitan dengan lingkungannya. Akan tetapi, asas keseimbangan dan kesatuan tersebut masih terbatas pada dimensi fisik dan duniawiah dan belum atau tidak dikaitkan dengan dimensi supranatural dan spiritual terutama dengan konsep (teologi) penciptaan alam. Jadi, terdapat keterputusan hubungan antara alam sebagai suatu realitas dan realitas yang lain yakni yang menciptakan alam. Dengan kata lain, nilai spiritualitas dari asas tersebut tidak terlihat.

Islam merupakan agama (jalan hidup) yang sangat memerhatikan tentang lingkungan dan keberlanjutan kehidupan di dunia. Banyak ayat Alquran dan hadis yang menjelaskan, menganjurkan bahkan mewajibkan setiap manusia untuk menjaga kelangsungan kehidupannya dan kehidupan makhluk lain dibumi. Konsep yang berkaitan dengan penyelamatan dan konservasi lingkungan (alam) menyatu tak terpisahkan dengan konsep keesaan Tuhan (tauhid), syariah, dan akhlak.

Setiap tindakan atau perilaku manusia yang berhubungan dengan orang lain atau makhluk lain atau lingkungan hidupnya harus dilandasi keyakinan tentang keesaan dan kekuasaan Allah SWT. yang mutlak. Manusia juga harus bertanggung jawab kepada-Nya untuk semua tindakan yang dilakukannya.

Hal ini juga menyiratkan bahwa pengesaan Tuhan merupakan satu-satunya sumber nilai dalam etika. Bagi seorang Muslim, tauhid seharusnya masuk ke seluruh aspek kehidupan dan perilakunya. Dengan kata lain, tauhid merupakan sumber etika pribadi dan kelompok, etika sosial, ekonomi dan politik, termasuk etika dalam mengembangkan sains dan teknologi.

Di dalam ajaran Islam, dikenal juga dengan konsep yang berkaitan dengan penciptaan manusia dan alam semesta yakni konsep Khilafah dan Amanah. Konsep khilafah menyatakan bahwa manusia telah dipilih oleh Allah di muka bumi ini (khalifatullah fil’ardh).

Sebagai wakil Allah, manusia wajib untuk bisa merepresentasikan dirinya sesuai dengan sifat-sifat Allah. Salah satu sifat Allah tentang alam adalah sebagai pemelihara atau penjaga alam (rabbul’alamin).

Jadi sebagai wakil (khalifah) Allah di muka bumi, manusia harus aktif dan bertanggung jawab untuk menjaga bumi. Artinya, menjaga keberlangsungan fungsi bumi sebagai tempat kehidupan makhluk Allah termasuk manusia sekaligus menjaga keberlanjutan kehidupannya.

Manusia mempunyai hak atau diperbolehkan untuk memanfaatkan apa-apa yang ada di muka bumi (sumber daya alam) yang tidak melampaui batas atau berlebihan (Al-An’am: 141-142).
Manusia baik secara individu maupun kelompok tidak mempunyai hak mutlak untuk menguasai sumber daya alam yang bersangkutan istilah “penaklukan” atau “penguasaan” alam seperti yang dipelopori oleh pandangan barat yang sekuler dan materialistik tidak dikenal dalam Islam.

Islam menegaskan bahwa yang berhak menguasai dan mengatur alam adalah Yang Maha Pencipta dan Maha Mengatur yakni Rabbul Alamin. Hak penguasaannya tetap ada pada Tuhan Pencipta. Manusia wajib menjaga kepercayaan atau amanah yang telah diberikan oleh Allah tersebut. Dalam konteks ini, alam terutama bumi tempat tinggal manusia merupakan arena uji bagi manusia.

Agar manusia bisa berhasil dalam ujiannya, ia harus bisa membaca “tanda-tanda” atau” ayat-ayat” alam yang ditujukan oleh Sang Maha Pengatur Alam. Salah satu agar manusia mampu membaca ayat-ayat Tuhan, manusia harus mempunyai pengetahuan dan ilmu.

Lingkungan alam ini oleh Islam dikontrol oleh dua konsep (instrumen) yakni halal dan haram. Halal bermakna segala sesuatu yang baik, menguntungkan, menenteramkan hati, atau yang berakibat baik bagi seseorang, masyarakat maupun lingkungan.

 Sebaliknya segala sesuatu yang jelek, membahayakan atau merusak seseorang, masyarakat dan lingkungan adalah haram. Jika konsep tauhid, khilafah, amanah, halal, dan haram ini kemudian digabungkan dengan konsep keadilan, keseimbangan, keselarasan, dan kemaslahatan maka terbangunlah suatu kerangka yang lengkap dan komprehensif tentang etika lingkungan dalam perspektif Islam.

Konsep etika lingkungan tersebut mengandung makna, penghargaan yang sangat tinggi terhadap alam, penghormatan terhadap saling keterkaitan setiap komponen dan aspek kehidupan, pengakuan terhadap kesatuan penciptaan dan persaudaraan semua makhluk serta menunjukkan bahwa etika (akhlak) harus menjadi landasan setiap perilaku dan penalaran manusia.

Kelima pilar etika lingkungan tersebut sebenarnya juga merupakan pilar syariah Islam. Syariah yang bermakna lain as-sirath adalah sebuah “jalan” yang merupakan konsekuensi dari persaksian (syahadah) tentang keesaan Tuhan.

Itulah tentang Ilmu Kesehatan Lingkungan Menurut Dalam Agama Islam mudah-mudahan menambahkan ilmu pengetahuan kalian iya setelah membaca artikel saya ini kawan.

Terimakasih atas kunjungan dan sudah membaca artikel tentang Ilmu Kesehatan Lingkungan Menurut Dalam Agama Islam, semoga bermanfaat bagi anda.

Selasa, 29 Maret 2016

Ilmu Kesehatan Lingkungan Menurut Who Dan Para Ahli Lainnya

Ilmu Kesehatan Lingkungan Menurut Who Dan Para Ahli Lainnya

Ilmu Kesehatan Lingkungan Menurut Who Dan Para Ahli Lainnya - Hay kawan-kawan semua apa kabar, sudah lama ini saya tidak menulis lagi karena lagi ada kesibukan iya, tetapi mungin mulai hari ini dan seterusnya saya akan usahakan untuk mengupdate dengan rutin iya untuk memberikan kalian informasi tentang kesehatan.

Baiklah tidak perlu panjang berbasa basi lagi iya, pada artikel kali ini saya tidak akan membahas tentang kebutuhan dasar manusia lagi iya, tetapi kita akan membahas tentang Ilmu Kesehatan Lingkungan Menurut WHO Dan Para Ahli Lainnya, mungkin bagi kalian yang belum tau kita akan membahas nya pada artikel kali ini iya.

Dan pada kali ini saya tidak akan membahas tentang Ilmu Kesehatan Lingkungan Menurut WHO saja tetapi juga akan saya bahas menurut para pakar ahli-ahli lainnya juga iya, baikklah langsung saja iya kawan.

Ilmu Kesehatan Lingkungan Menurut WHO


Kalian tau tidak apa itu kepanjangan dari WHO itu sendiri nanti jangan kita sudah jelaskan panjang lebar tetapi anda tidak tau apa itu kepanjangan dari WHO.

Jadi WHO itu sendiri kepanjangannya adalah World Health Organization kurang lebih bahasa Indonesia nya adalah Organisasi Kesehatan Dunia.

Jadi menurut WHO atau World Health Organization ilmu kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan  lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.

Nah, jadi itu lah kurang lebih ilmu kesehatan lingkungan menurut WHO atau World Health Organization.

Sekarang kalian sudah tau bukan ilmu kesehatan lingkungan itu menurut WHO atau World Health Organization.

Ilmu Kesehatan Lingkungan Menurut Para Ahli


Sekarang saya juga akan member tau kalian tentang ilmu kesehatan lingkungan menurut para ahli-ahli lainya.

Dibawah ini ada 5 para ahli yang akan menjelaskan ilmu kesehatan lingkungan menurut para ahli lainnya, oke baikkla langusung saja iya.

1. Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia)
Menurut HAKLI Kesehatan Lingkungan itu adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.

2. Prof.Dr. Umar Fahmi Achmadi, MPH, Ph.D
Menurut Prof.Dr. Umar Fahmi Achmadi, MPH, Ph.D Ilmu Kesehatan Lingkungan itu sendiri adalah ilmu yang mempelajari dinamika hubungan interaktif antara kelompok penduduk atau masyarakat dengan segala macam perubahan komponen lingkungan hidup seperti berbagai spesifikasi kehidupan bahan zat atau kekuatan di sekitar manusia yang menimbulkan ancaman atau berpotensi menimbulkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat serta mencari upaya-uapaya pencegahannya.

3. Menurut dr. Azrul Azwar, MPH
Jadi menurut dr. Azrul Azwar, MPH Ilmu Kesehatan lingkungan merupakan bagian ilmu dari kesehatan masyarakat yang menitikberatkan  perhatiannya pada perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, pengkoordinasian dan penialaian dari semua faktor yang ada pada lingkungan fisik manusia yang diperkirakan ada hubungan atau berhubungan dengan perkembangan fisik, kesehatan ataupun kelangsungan hidup manusia, sedemikian rupa sehingga derajat kesehatan dapat lebih ditingkatkan.

4. Menurut Slamet Riyadi
Sekarang menurut Slamet Riyadi apa itu Ilmu Kesehatn Lingkungan itu, Ilmu Kesehatan Lingkungan adalah bagian integral dari ilmu kesehatan masyarakat yang khusus mempelajari dan menangani hubungan manusia dengan lingkungannya dalam keseimbangan ekologi dengan tujuan membina dan meningkatkan derajat kesehatan maupun kehidupan sehat yang optimal.

5. Menurut H.J. Mukono
Menurut H.J. Mukono Ilmu Kesehatan Lingkungan merupakan ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara faktor kesehatan dan faktor lingkungan.

Nah itu lah Ilmu Kesehatan Lingkungan Menurut Who Dan Para Ahli Lainnya  yang sudah saya singkat dan padatkan biar kalian cepat mudah mengerti iya.

Sekarang kalian sudah tau banyak kan tentang Ilmu Kesehatan Lingkungan itu ada yang menurut WHO dan juga ada menurut para pakar atau para ahli-ahli lainnya.

Terimakasih atas kunjungan dan sudah membaca artikel tentang Ilmu Kesehatan Lingkungan Menurut Who Dan Para Ahli Lainnya, semoga bermanfaat bagi anda.

Senin, 28 Maret 2016

Cara Huknah Tinggi

Cara Huknah Tinggi

Cara Huknah Tinggi - Baiklah saya akan menjelaskan atau menyambungkan apa yang telah saya tulis pada artikel sebelumnya yaitu tentang Cara Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi, dan di artikel tersebut saya menulis akan menyambungkan nya pada artikel selanjutnya, baiklah tidak perlu berbasa-basi lebih banyak lagi saya langsung saja akan menyambungkan artikel tersebut, yaitu saya akan melanjutkan lagi Cara Huknah Tinggi, baiklah langsung saja iya simak artikel ini dengan baik karena kalian akan mendapatkan banyak ilmu yang lebih.

Huknah tinggi ini adalah tindakan memasukkan cairan hangat ke dalam kolon asendens dengan menggunakan kanula usus. Tindakan ini dapat dilakukan tindakan pemedahan umum.

Tujuannya 


Mengosongkan usus untuk mencegah hal-hal yang tidak di inginkan, seperti buang air besar selama prosedur operasi dilakukan atau pengosongan sebagai tindakan diagnostic / pembedahan.


Alat dan Bahannya


1. Pengalas
2. Irrigator lengkap dengan kanula usus
3. Cairan hangat (700-1000 ml dengan suhu 40,5o-43oC)
4. Bengkok 
5. Jeli
6. Pispot
7. Sampiran
8. Sarung tangan
9. Tisu


Prosedur Kerjanya


1. Seperti biasa pertama jelaskan dulu prosedur kerjanya pada pasien atau klien kita.
2. Dan seterusnya jangan lupa mencuci tangan kita sebelum prosedur dilakukan.
3. Atur ruangan dengan meletakkan sampiran bila pasien berada pada bangsal umum atau bila pasien dirawat di ruang privat, cukup dengan menutup pintu kamar.
4. Atur posisi pasien dengan posisi Sims kanan, pasti kalau kalian anak perawat sudah tau bukan.
5. Pasang pengalas di bawah daerah anus.
6. Siapkan bengkok dekat pasien.
7. Irrigator di isi cairan hangat sesuai dengan suhu badan dan hubungan kanula usus, kemudian periksa aliran dengan membuka kanula usus dan mengeluarkan air ke bengkok dan berikan jili pada ujung kanula tersebut.
8. Gunakan sarung tangan.
9. Masukan kanula ke dalam rectum kea rah kolon asesdens (15-20 cm) sambil pasien diminta menarik napas panjang dan pegang irrigator setinggi 30 cm dari mengalir dan menimbulkan rasa ingin defekasi.
10. Anjurkan pasien untuk menahan sebentar bila ada rasa ingin defekasi dan pasang pispot atau anjurkan ke toilet, bila pasien tidak mampu ke toilet bersihkan dengan menyiram daerah perineum hingga bersih dan keringkan dengan tisu.
11. Jangan lupa cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
12. Catat jumlah, warna, konsistensi, dan respons pasien terhadap tindakan.

Begitulah caranya Cara Huknah Tinggi sangat mudah sekali bukan, tetapi ini hanya di praktekkan hanya untuk orang-orang professional aja seperti perawat di rumah sakit, tetapi saya menjelaskan nya hanya untuk menambah-nambah ilmu kalian saja iya.

Terimakasih atas kunjungan dan sudah membaca artikel tentang Cara Huknah Tinggi, semoga bermanfaat bagi anda.

Baca juga tentang Cara Huknah Rendah

Minggu, 27 Maret 2016

Cara Huknah Rendah

Cara Huknah Rendah

Cara Huknah Rendah - Baiklah saya akan menjelaskan atau menyambungkan apa yang telah saya tulis pada artikel sebelumnya yaitu tentang Cara Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi, dan di artikel tersebut saya menulis akan menyambungkan nya pada artikel selanjutnya, baiklah tidak perlu berbasa-basi lebih banyak lagi saya langsung saja akan menyambungkan artikel tersebut, yaitu saya akan melanjutkan lagi Cara Huknah Rendah, baiklah langsung saja iya simak artikel ini dengan baik karena kalian akan mendapatkan banyak ilmu yang lebih.

Huknah rendah ini adalah tindakan keperawatan dengan cara memasukkan cairan hangat ke dalam kolom desendens dengan menggunakan kanula rectal melalui anus. Huknah rendah dilaksanakan sebelum operasi (persiapan pembedahan) dan pasien yang mengalami obstipasi.

Tujuannya


1. Mengosongkan usus pada pra-pembedahan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan selama operasi berlangsung, seperti BAB.

2. Merangsang buang air besar atau merangsang peristaltic usus untuk mengeluarkan feses karena kesulitan untuk defekasi (pada pasien sembelit).

Alat Dan Bahannya 


1. Pengalas
2. Irrigator lengkap degan kanula rectal dan klem
3. Cairan hangat (700-1000 ml dengan suhu 40,5oC)
4. Bengkok
5. Jeli
6. Pispot
7. Sampiran
8. Sarung tangan
9. Tisu

Prosedur Kerja


1. Pertama jelaskan dulu prosedur kepada pasien atau apa yang akan kita lakukan.
2. Jangan pernah lupa untuk mencuci tangan sebelum melakukan prosedur dilakukan.
3. Atur ruangan dengan memasang sampiran bila pasien di rawat di bangsal umum.
4. Atur posisi pasien dengan posisi Sims kiri.
5. Pasang pengalas di bawah area glutea.
6. Siapkan bengkok di dekat pasien.
7. Irrigator diisi cairan hangat dan hubungkan kanula rectal. Kemudian periksa alirannya dengan membuka kanula rekti dan keluarkan air ke bengkok  dan beri jeli pada kanula.
8. Gunakan sarung tangan.
9. Masukkan kanula kira-kira 15 cm kedalam rectum kea rah kolom desendens sambil pasien diminta menarik napas panjang dan pegang irigator setinggi 50 cm dari tempat tidur dan buka klemnya. Air yang dialirkan sampai pasien menunjukkan keinginan untuk defekasi.
10. Anjurkan pasien untuk menahan sebentar rasa ingin defekasi dan pasang pispot atau anjurkan ke toilet. Bila pasien tidak mampu mobilisasi, bersihkan daerah sekitar anus hingga bersih dan keringkan dengan tisu.
11. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
12. Catat jumlah feses yang keluar, warna, kepadatan dan respons pasien.

Begitulah caranya Cara Huknah Rendah sangat mudah sekali bukan, tetapi ini hanya di praktekkan hanya untuk orang-orang professional aja seperti perawat di rumah sakit, tetapi saya menjelaskan nya hanya untuk menambah-nambah ilmu kalian saja iya.

Terimakasih atas kunjungan dan sudah membaca artikel tentang Cara Huknah Rendah, semoga bermanfaat bagi anda.

Baca juga tentang Cara Fisioterapi Dada

Sabtu, 26 Maret 2016

Cara Menggunakan Pispot Untuk Defekasi

Menggunakan Pispot Untuk Defekasi

Cara Menggunakan Pispot Untuk Defekasi - Baiklah saya akan menjelaskan atau menyambungkan apa yang telah saya tulis pada artikel sebelumnya yaitu tentang Cara Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi, dan di artikel tersebut saya menulis akan menyambungkan nya pada artikel selanjutnya, baiklah tidak perlu berbasa-basi lebih banyak lagi saya langsung saja akan menyambungkan artikel tersebut, yaitu saya akan melanjutkan lagi tentang Cara Menggunakan Pispot Untuk Defekasi, baiklah langsung saja iya simak artikel ini dengan baik karena kalian akan mendapatkan banyak ilmu yang lebih.

Tindakan keperawatan ini dilakukan pada kien atau pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan eleminasi alvi secara mandiri di kamar kecil atau kamar mandi, dilakukan dengan menggunakan pispot (penampung).

Tujuannya


Memenuhi kebutuhan eliminasi alvi.

Alat Dan Bahannya


1. Alas / perlak
2. Pispot
3. Air bersih
4. Tisu
5. Skrin (sampiran) bila pasien di rawat di bangsal umum
6. Sarung tangan

Prosedur Kerja


1. Pertama jelaskan dulu prosedur yang akan dilakukan pada klien ataupun pasien, lalu pasang sampiran bila pasien dirawat di bangsal umum.
2. Terus jangan lupa cuci tangan anda.
3. Gunakan sarung tangan.
4. Pasang pengalas dibwah glutea.
5. Tempatkan pispot di atas pengalas tepat di bawah glutea dengan posisi bagian lubang pispot tepat di bawah anus. Pada saat meletakkan pispot anjurkan pasien untuk mengkat daerah glutea (bila pasien mampu) untuk memudahkan meletakkan pispot.
6. Setelah posisi pispot tepat di bawah glutea, tanyakan pada pasien tentang kenyamanan posisi tersebut. Jaga privasi pasien atau klien selama prosedur dilakuka.
7. Anjurkan pasien untuk defekasi pada tempatnya / pispot yang telah terpasang.
8. Setelah selesai siram daerah anus dan sekitarnya dengan air sampai bersih dengan bantuan tangan yang bersarung tangan, kemudian keringkan dengan tisu.
9. Dan kemudian cuci tangan sampai bersih.
10. Catat tanggal defeksi ; karakteristik feses seperti jumlah, konsistensi, warna, bau, dan respon pasien selama prosedur dilakukan.

Begitulah caranya Cara Menggunakan Pispot Untuk Defekasi sangat mudah sekali bukan, tetapi ini hanya di praktekkan hanya untuk orang-orang professional aja seperti perawat di rumah sakit, tetapi saya menjelaskan nya hanya untuk menambah-nambah ilmu kalian saja iya.

Terimakasih atas kunjungan dan sudah membaca artikel tentang Cara Menggunakan Pispot Untuk Defekasi, semoga bermanfaat bagi anda.

Jumat, 25 Maret 2016

Cara Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi

Cara Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi

Cara Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi - Baiklah pada artikel kali ini saya akan menjelaskan bagaimana Cara Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi, yang sebenarnya artikel ini tidak harus untuk dilakukan sama kalian dan juga tidak harus untuk di ketahui juga sih, karena ini adalah untuk orang-orang yang professional saja seperti perawat di rumah sakit, tetapi tidak apa-apa tidak usah berkecil hati juga iya, ini hanya untuk menambah-nambah ilmu kalian aja iya. Baiklah langsung saja kita jelaskan iya.

Pemenuhan kebutuhan eleiminasi terdiri dari kebutuhan eliminasi alvi (berhubungan dengan defikasi) dan kebutuhan eliminasi uri ( berhubungan dengan berkemih). Dalam memenuhi kebutuhan eliminasi sangat diperlukan pengawasan terhadap masalah yang berhubungan dengan gangguan kebutuhan eliminasi, seperti obstipasi, inkontinensia, retensi urine, dan lain-lain. Gangguan tersebut dapat mengganggu pola aktivitas sehari-hari.

Untuk memenuhi kebutuhan eliminasi, ada beberapa prosedur keperawatan yang dapat dilakukan, di antaranya pemenuhan kebutuhan eliminasi alvi dengan pispot pada pasien yang tidak mampu melakukannya secara mandiri, melakukan huknah rendah, huknah tinggi, pemberian gliserin per rectal, evakuasi feses manual, memenuhi kebutuhan eliminasi urine dengan urinal pada pasien yang tidak mampu melakukan secara mandiri dan pemasangan kateter kondom.

Baiklah untuk selanjutnya akan saya jelaskan di artikel berikutnya iya biar kalian penasaran, dan judul atrtikel selanjutnya sambungan dari artikel ini yaitu:

1. Cara Menggunakan Pispot Untuk Defekasi
2. Cara Huknah Rendah
3. Cara Huknah Tinggi
4. Cara Pemberian Gliserin Per Rektal
5. Cara Evakuasi Feses Secara Manual
6. Cara Menggunkan Urinal Untuk Berkemih
7. Cara Pemasanga Kateterisasi Perkemihan
8. Cara Pemasanga Kondom Kateter

Nah, itu lah yang akan saya jelaska pada artikel berikutnya, karena itu sambungan dari artikel ini iya, jangan lupa selalu ikut artikel-artikel saya atau pun blog saya karena di sini saya akan memberikan ilmu pengetahuan yang lebih kepada kalian semua iya kawan.

Sekali lagi saya ungkapkan atau memberitahukan kalian hal ini tidak usah kalian terapkan karena ini hanya untuk orang-orang professional saja, yang bisa melakukan untuk pasiennnya biasanya ini di terapkan di rumah sakit oleh perawatnya, tetapi saya menjelaskan ini bukan bukan bermanfaat buat kalian iya saya menjelaskannya bisa untuk menambah-nambah ilmu kalian juga bukan.

Terimakasih atas kunjugan dan sudah membaca artikel tentang Cara Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi, semoga bermanfaat untuk anda.

Baca juga tentang Cara Pemberian Nutrisi Melalui Oral

Kamis, 24 Maret 2016

Cara Transfusi Darah

Cara Transfusi Darah


Cara Transfusi Darah - Baiklah saya akan menjelaskan atau menyambungkan apa yang telah saya tulis pada artikel sebelumnya yaitu tentang Cara Prosedur Pemenuhan Cairan Dan Elektrlit, dan di artikel tersebut saya menulis akan menyambungkan nya pada artikel selanjutnya, baiklah tidak perlu berbasa-basi lebih banyak lagi saya langsung saja akan menyambungkan artikel tersebut, yaitu saya akan melanjutkan lagi tentang Cara Transfusi Darah, baiklah langsung saja iya simak artikel ini dengan baik karena kalian akan mendapatkan banyak ilmu yang lebih.

Transfusi darah merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien atau pasien yang membutuhkan darah atau produk darah dengan cara memasukkan darah melalui vena dengan menggunakan set transfusi. Pemberian transfusi darah digunakan untuk memenuhi volume sirkulasi darah memperbaiki kadar hemoglobin dan protein serum. Tindakan ini dapat dilakukan pada pasien yang kekurangan darah, seperti pada operasi besar, pendarahan postpartum, kecelakaan, luka bakar hebat, dan penyakit kekurangan kadar Hb atau kelainan darah. Tindakan transfusi darah juga dapat dilkukan pada pasien yang menglami defisit cairan atau curah jantung menurun.

Dalam pemberian darah harus diperhatikan kondisi pasien, kemudian kecocokan darah melalui nama pasien, label darah, golongan darah, dan periksa warna darah (terjadi gumpalan atau tidak), homogenitas (beracampur rata atau tidak).

Tujuannya


1. Meningkatkan volume darah sirkulasi (setelah pembedahan, trauma, atau hemoragi).
2. Meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk mepertahankan kadar hemoglobin pada klien atau pasien yang anemia berat.
3. Memberikan komponen seluler tertentu sebagai terapi sulih (misalnya, factor pembekuan untuk membantu mengontrol pendarahan pada pasien hemophilia).

Alat Dan Bahannya


1. Standar infus
2. Set tranfusi
3. Botol berisi NaCl 0,9%
4. Produk darah yang benar sesuai program medis
5. Pengalas
6. Torniket
7. Kapas alcohol
8. Plester
9. Gunting
10. Kasa steril
11. Betadin
12. Sarung tangan

Prosedur Kerjanya


1. Jelaskan dulu prosedur kepada pasien atau klien yang akan dilakukan.
2. Jangan lupa cuci tangan sebelum prosedur dilakukan.
3. Gantungkan larutan NaCl 0,9% dalam botol untuk digunakan setelah transfusi darah.
4. Gunakan slang infus yang mempunyai filter (slang Y atau tunggal).
5. Lakukan pemberian infuse NaCl 0,9% (lihat prosedur pemasangan infus) terlebih dahulu sebelum pemberian transfuse darah.
6. Lakukan terlebih dahulu transfusi darah dengan memeriksa identifikasi kebenaran produk darah periksa kompatibilitas dalam kantong darah, periksa kesesuaian dengan identifikasi pasien, periksa kadaluwarsa, dan periksa adanya bekuan.
7. Buka set pemberian darah.
Untuk slang Y, atur ketiga kelem.
Untuk slang tunggal, klem pengaturan pada pasien off.
8. Cara tranfusi darah dengan slang Y:
Tusuk kantong NaCl 0,9%
Isi slang dengan NaCl 9,0%
Buka klem pengaturan pada slang pada slang Y dan hubungkan ke kantong NaCl 0,9%
Tutup/ klem pada slang yang tidak digunakan
Tekan sisi bilik dengan ibu jari dan jari telunjuk (biarkan ruang filter terisi sebagian)
Buka klem pengaturan bagian bawah dan biarkan slang terisi NaCl 9,0%
Kantong darah perlahan dibalik-balik 1-2 kali agar sel-selnya tercantum. Kemudian tusuk kantong darah dan buka klem pada slang dan filter terisi darah.
9. Cara transfuse darah dengan slang tunggal:
Tusuk kantong darah
Tekan sisi bilik dengan ibu jari dan jari telunjuk sehingga filter terisi sebagai
Buka klem pengaturan biarkan slang infus terisi darah
10. Hubungkan slang transfusi ke kateter IV dengan membuka klem pengaturan bawah.
11. Setelah darah masuk, pantau tanda vital tiap 5 menit selama 15 menit pertama, dan tiap 15 menit selama 1 jam berikutnya.
12. Setelah darah diinfuskan, bersihkan slang dengan NaCl 0,9%.
13. Catat tipe, jumlah, dan komponen darah yang diberikan.
14. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

Begitulah caranya Cara Transfusi Darah sangat mudah sekali bukan, tetapi ini hanya di praktekkan hanya untuk orang-orang professional aja seperti perawat di rumah sakit, tetapi saya menjelaskan nya hanya untuk menambah-nambah ilmu kalian saja iya.

Terimakasih atas kunjungan dan sudah membaca artikel tentang Cara Transfusi Darah, semoga bermanfaat bagi anda.

Baca juga tentang Cara Pemberian Nutrisi Parenteral



Minggu, 24 Januari 2016

Cara Pemberian Caira Melalui Infus

Cara Pemberian Caira Melalui Infus


Cara Pemberian Caira Melalui Infus - Baiklah saya akan menjelaskan atau menyambungkan apa yang telah saya tulis pada artikel sebelumnya yaitu tentang Cara Prosedur Pemenuhan Cairan Dan Elektrlit, dan di artikel tersebut saya menulis akan menyambungkan nya pada artikel selanjutnya, baiklah tidak perlu berbasa-basi lebih banyak lagi saya langsung saja akan menyambungkan artikel tersebut, yaitu saya akan melanjutkan lagi tentang Cara Pemberian Caira Melalui Infus, baiklah langsung saja iya simak artikel ini dengan baik karena kalian akan mendapatkan banyak ilmu yang lebih.


Tindakan keperawatan ini dilakukan pada klien atau pasien yang memerlukan masukan cairan melalui intravena (infus). Pemberian cairan infuse dapat diberikan pada pasien yang mengalami pegeluaran cairan atau nutrisi yang berat. Tindakan ini membutuhkan kesterilan mengingat langsung berhungan dengan pembuluh darah. Pemberian cairan melalui infuse dengan memasukkan kedalam vena (pembuluh darah pasien) di antaranya vena lengan (vena sefalika basilica dan mediana kubiti), pada tungkai (vena safena), atau vena yang ada di kepala, seperti vena temporalis frontalis (khusus untuk anak-anak). Selain itu pemberian infuse pada pasien yang mengalami pengeluaran cairan, juga dapat dilakukan pada pasien syok, intoksikasi berat, pra- dan pasca bedah, sebelum tranfusi darah, atau pasien yang membutuhkan pengobatan tertentu.

Tujuannya


1. Untuk memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit.
2. Infus pengobatan dan pemberian nutrisi.

Alat Dan Bahannya


1. Standar infus
2. Set infus.
3. Cairan sesuai program medic
4. Jarum infus dengan ukuran sesuai
5. Pengalas
6. Torniket
7. Kapas alcohol
8. Plester
9. Gunting
10. Kasa steril
11. Betadin
12. Sarung tangan

Prosedur Kerjanya


1. Jelaskan dulu prosedur kepada pasien atau klien yang akan dilakukan.
2. Jangan lupa cuci tangan sebelum prosedur dilakukan.
3. Hubungkan cairan dan infus set dengan menusukkan ke bagian karet atau akses slang ke botol infus.
4. Isi cairan ke dalam set infus dengan menekan ruang tetesan hingga terisi sebagian dan buka klem slang hingga cairan memenuhi slang dan udara slang keluar.
5. Letakkan pengalas di bawah tempat (vena) yang akan di lakukan pengimfusan.
6. Lakukan pembendungan dengan torniket (karet pembendung) 10-12 cm di atas tempat penusukan dan anjurkan pasien untuk menggenggam dengan gerakan sirkular (bila sadar).
7. Gunakan sarung tangan steril.
8. Desinfeksi daerah yang akan di tusuk dengan kapas alcohol.
9. Lakukan penusukan pada vena dengan meletakkan ibu jari di bagian bawah vena dan posisi jarum (abocath) mengarah keatas.
10. Perhatikan keluarnya darah melalui jarum (abocath/ surflo) maka tarik keluar bagian dalam (jarum) sambil meneruskan tusukan ke dalam vena.
11. Setelah jarum infus bagian dalam dilepaskan/ keluarkan, tahan bagian atas vena dengan menekan menggunakan jari tangan agar darah tidak keluar. Kemudian bagian infus dihubungkan/ disambungkan dengan slang infus.
12. Buka pengaturan tetesan dan atur kecepatan sesuai dengan dosis yang diberikan.
13. Lakukan fiksasi denan kasa steril.
14. Tuliskan tangan dan waktu pemasangan infus serta catat ukura jarum.
15. Lepaskan sarung tang dan cuci tangan.
16. Catat jenir cairan, letak infuse, kecepatan aliran, ukuran,dan tipe jarum infus.

Begitulah caranya Cara Pemberian Caira Melalui Infus sangat mudah sekali bukan, tetapi ini hanya di praktekkan hanya untuk orang-orang professional aja seperti perawat di rumah sakit, tetapi saya menjelaskan nya hanya untuk menambah-nambah ilmu kalian saja iya.

Terimakasih atas kunjungan dan sudah membaca artikel tentang Cara Pemberian Caira Melalui Infus, semoga bermanfaat bagi anda.

Baca juga tentang : Cara Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

Sabtu, 23 Januari 2016

Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit

Pemenuhan Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit

Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit - Baiklah pada artikel kali ini saya akan menjelaskan bagaimana Cara Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit, yang sebenarnya artikel ini tidak harus untuk dilakukan sama kalian dan juga tidak harus untuk di ketahui juga sih, karena ini adalah untuk orang-orang yang professional saja seperti perawat di rumah sakit, tetapi tidak apa-apa tidak usah berkecil hati juga iya, ini hanya untuk menambah-nambah ilmu kalian aja iya. Baiklah langsung saja kita jelaskan iya.

Cairan dan elektrolit sangat berguna dalam mempertahankan fungsi tubuh manusia. Kebutuhan cairan dan elektrolit bagi manusia berbeda-beda sesuai dengan tingkat usia seseorang, seperti bayi mempunyai kebutuhan cairan yang berbeda metabolisme air lebih tinggi mengingat permukaan tubuh yang relative luas dan persentase air tubuh tinggi dibandingkan dengan orang dewasa. Kebutuhan cairan sangat diperlukan tubuh dalam mengangkut zat makanan ke dalam sel, sisa metabolisme, sebagai pelarut elektrolit dan nonelektronik, memelihara suhu tubuh, mempermudah eleminasi, dan membantu pencernaan. Disamping kebutuhan cairan, elektrolit (natrium, kalium, kalsium, klorida, dan fosfat) sangat penting untuk menjaga keseimbangan asam-basa, konduksi saraf, kontraksi maskular dan osmolalitas.

Kondisi tidak terpenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit dapat mempengaruhi system organ tubuh terutama ginjal. Untuk mempertahankan kondisi cairan dan elektrolit dalam keadaan seimbang maka pemasukan harus cukup sesuai dengan kebutuhan tubuh. Prosedur pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit dalam pelayanan keperawatan  dapat dilakukan melalui pemberian cairan per oral atau intrafena.

Baiklah untuk selanjutnya akan saya jelaskan di artikel berikutnya iya biar kalian penasaran, dan judul atrtikel selanjutnya sambungan dari artikel ini yaitu:

1. Cara Pemberian Cairan Melalui Infus.
2. Cara Tranfusi Darah.

Nah, itu lah yang akan saya jelaska pada artikel berikutnya, karena itu sambungan dari artikel ini iya, jangan lupa selalu ikut artikel-artikel saya atau pun blog saya karena di sini saya akan memberikan ilmu pengetahuan yang lebih kepada kalian semua iya kawan.

Sekali lagi saya ungkapkan atau memberitahukan kalian hal ini tidak usah kalian terapkan karena ini hanya untuk orang-orang professional saja, yang bisa melakukan untuk pasiennnya biasanya ini di terapkan di rumah sakit oleh perawatnya, tetapi saya menjelaskan ini bukan bukan bermanfaat buat kalian iya saya menjelaskannya bisa untuk menambah-nambah ilmu kalian juga bukan.

Terimakasih atas kunjugan dan sudah membaca artikel tentang Cara Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit, semoga bermanfaat untuk anda.

Baca juga tentang : Cara Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

Jumat, 22 Januari 2016

Cara Pemberian Nutrisi Parenteral

Cara Pemberian Nutrisi Parenteral

Cara Pemberian Nutrisi Parenteral - Baiklah saya akan menjelaskan atau menyambungkan apa yang telah saya tulis pada artikel sebelumnya yaitu tentang Prosedur Pemenuhan Kebetuhan Oksigen, dan di artikel tersebut saya menulis akan menyambungkan nya pada artikel selanjutnya, baiklah tidak perlu berbasa-basi lebih banyak lagi saya langsung saja akan menyambungkan artikel tersebut, yaitu saya akan melanjutkan lagi tentang Cara Pemberian Nutrisi Parenteral, baiklah langsung saja iya simak artikel ini dengan baik karena kalian akan mendapatkan banyak ilmu yang lebih.

Pemberian nutrisi parenteral merupakan pemberian nutrisi berupa cairan infuse yang dimaksukkan ke dalam tubuh melalui darah vena baik sentral (untuk nutrisi parenteral total) atau vena parifer (untuk nutrisi parenteral persial). Pemberian nutrisi melalui parenteral dilakukan pada pasien yang tidak dapat dipenuhi kebutuhan nutrisinya melaui oral atau enteral.

Tujuannya

Untuk mempertahankan kebutuhan nutrisi.

Metode Pemberian

1. Nutrisi parenteral parsial, pemberian sebagian kebutuhan nutrisi melalui intravena. Sebagian kebutuhan nutrisi harian pasien masih dapat dipenuhi melalui enteral. Cairan yang biasanya digunakan dalam bentuk dekstrosa atau cairan asam  amino.
2. Nutrisi parenteral total, pemberian nutrisi melalui jalur intravena ketikan kebutuhan nutrisi sepenuhnya harus dipenuhi melalui cairan infuse. Cairan yang dapat digunakan adalah cairan yang mengandung karbohidrat, seperti Triofusin E1000, cairan yang mengandung asam amino, seperti Pan Amin G, dan cairan yang mengandung lemak, seperti intralipid.
3. Lokasi pemberian nutrisi secara parenteral melalui venasentral dapat melalui vena antikubital pada vena basilica sefalika, vena subklavia, vena jagularis interna dan eksterna, dan vena femoralis. Nutrisi parenteral melalui perifer dapat dilakukan pada sebagian vena di daerah tengah kaki.

Prosedur Perawatan Kateter Pemberian Nutrisi Parenteral

1. Jelaskan dulu prosedur kepada pasien atau klien yang akan dilakukan.
2. Jangan lupa cuci tangan sebelum prosedur dilakukan.
3. Gunakan cara asepsis dalam perawatan kateter.
4. Ganti balutan tiap 24-28 jam.
5. Ganti set infuse maksimal 2x24 jam.
6. Ganti posisi pemasangan infuse maksimal 3x24 jam (perifer).
7. Perhatikan tanda flebitis, inflamasi, dan thrombosis.
8. Jangan gunakan untuk pengambilan sampel darah dan pemberian obat.
9. Lakukan pemantauan selama pemberian nutrisi parenteral, antara lain:

Pemberian laboratorium seperti BUN, kreatinin, gula darah, elektrolit, faal hepar.
Timbang berat badan pasien.
Periksa reduksi urine.
Observsi jumlah cairan yang masuk dan keluar.
Cairan jangan digunakan lebih dari 24 jam.
Pemberian asam amino harus bersamaan dengan karbohidran dengan harapan kalori yang dibutuhkan akan dipenuhi karbohidrat.

10. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

Begitulah caranya Cara Pemberian Nutrisi Parenteral sangat mudah sekali bukan, tetapi ini hanya di praktekkan hanya untuk orang-orang professional aja seperti perawat di rumah sakit, tetapi saya menjelaskan nya hanya untuk menambah-nambah ilmu kalian saja iya.

Terimakasih atas kunjungan dan sudah membaca artikel tentang Cara Pemberian Nutrisi Parenteral, semoga bermanfaat bagi anda.

Baca juga tentang : Cara Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

Kamis, 21 Januari 2016

Cara Pemberian Nutrisi Melalui Pipa Lambung


Cara Pemberian Nutrisi Melalui Pipa Lambung - Baiklah saya akan menjelaskan atau menyambungkan apa yang telah saya tulis pada artikel sebelumnya yaitu tentang Prosedur Pemenuhan Kebetuhan Nutrisi, dan di artikel tersebut saya menulis akan menyambungkan nya pada artikel selanjutnya, baiklah tidak perlu berbasa-basi lebih banyak lagi saya langsung saja akan menyambungkan artikel tersebut, yaitu saya akan melanjutkan lagi tentang Cara Pemberian Nutrisi Melalui Pipa Lambung, baiklah langsung saja iya simak artikel ini dengan baik karena kalian akan mendapatkan banyak ilmu yang lebih.

Tindakan ini dilakukan pada klien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi per oral atau adanya ganngguan fungsi menelan. Tindakan pemberian nutrisi melalui pipa lambung dapat dilakukan dengan pemasangan pipa lambung lebih dahulu kemudian dapat dilakukan peberian nutrisi.

Tujuannya

Untuk memenuhi kebutuhan pasien.

Pemasangan Pipa Lambung

Alat Dan Bahannya

1. Pipa penduga dalam tempatnya corong
2. Spuit 20 cc
3. Pengalas
4. Bengkok
5. Plaster dan gunting
6. Makanan dalam bentuk cair
7. Air matang
8. Obat-obatan
9. Stetoskop
10. Klem
11. Baskom berisi air (kalau tidak ada stetoskop)
12. Vaselin

Prosedur Kerjanya

1. Jelaskan dulu prosedur kepada pasien atau klien yang akan dilakukan.
2. Jangan lupa cuci tangan sebelum prosedur dilakukan.
3. Atur posisi pasien dengan posisi semi Fowler.
4. Bersihkan daerah hidung dan pasangkan pengalas di daerah dada.
5. Letakkan Bangkok di dekat pasien.
6. Tentukan letak pipa penduga dengan cara mengukur panjang pipa dari epigastrium sampai hidung kemudian di bengkokkan ke telinga dan beri tanda batasnya.
7. Berikan vaselin atau pelicin pada ujung pipa dan klem pangkal pipa tersebut lalu masukkan melaui hidung secara perlahan-lahan sambil pasien dianjurkan untuk menelannya.
8. Tentukan apakah pipa tersebut benar-benar sudah masuk ke lambung, dengan cara:

Masukkan ujung selang yang diklem ke dalam baskom yang berisi air (klem di buka) dan perhatikan bila ada gelembung , pipa masuk ke paru dan jika tidak ada gelembung setelah itu diklem atau dilipat kembali.
Masukkan udara dengan spuit ke dalam lambung melalui pipa tersebut dan dengarkan dengan stetoskop. Apabila di lambung terdengar bunyi, berarti pipa tersebut sudah masuk. Setelah itu, keluarkan udara yang ada di dalam sebanyak jumlah yang dimasukkan.

9. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan pada pasien.

Pemberian Nutrisi

Alat Dan Bahannya

1. Corong
2. Spuit 20 cc
3. Pengalas
4. Bengkok
5. Makanan dalam bentuk cair
6. Air matang
7. Obat-obatan (bila ada)
8. Klem
9. Stetoskop

Prosedur Kerjanya

1. Jelaskan dulu prosedur kepada pasien atau klien yang akan dilakukan.
2. Jangan lupa cuci tangan sebelum prosedur dilakukan.
3. Atur posisi pasien semi Fawler.
4. Pasang penglas.
5. Letakkan bengkok.
6. Periksa dahulu sisa makanan di lambung dengan menggunakan spuit yang aspirasikan ke pipa lambung.
7. Buka klem/ penutup.
8. Lakukan tindakan pemberian makan dengan cara pasang corong/ spuit pada pangkal pipa.
9. Masukkan air matang lebih kurang 15 cc pada awal dengan cara ditungkan lewat pinggirnya.
10. Berikan makanan dalam bentuk cair yang tersedia. Kemudian, bila ada obat-obatan masukan dan beri minuman lalu diklem pipa penduga
11. Catat hasilnya atau respon pasien selama pemberian makanan.
12. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

Begitulah caranya Cara Pemberian Nutrisi Melalui Pipa Lambung sangat mudah sekali bukan, tetapi ini hanya di praktekkan hanya untuk orang-orang professional aja seperti perawat di rumah sakit, tetapi saya menjelaskan nya hanya untuk menambah-nambah ilmu kalian saja iya.

Terimakasih atas kunjungan dan sudah membaca artikel tentang Cara Pemberian Nutrisi Melalui Pipa Lambung, semoga bermanfaat bagi anda.


Baca juga tentang : Cara Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

Rabu, 20 Januari 2016

Cara Pemberian Nutrisi Melalui Oral

Cara Pemberian Nutrisi Melalui Oral

Cara Pemberian Nutrisi Melalui Oral - Baiklah saya akan menjelaskan atau menyambungkan apa yang telah saya tulis pada artikel sebelumnya yaitu tentang Prosedur Pemenuhan Kebetuhan Oksigen, dan di artikel tersebut saya menulis akan menyambungkan nya pada artikel selanjutnya, baiklah tidak perlu berbasa-basi lebih banyak lagi saya langsung saja akan menyambungkan artikel tersebut, yaitu saya akan melanjutkan lagi tentang Cara Pemberian Nutrisi Melalui Oral, baiklah langsung saja iya simak artikel ini dengan baik karena kalian akan mendapatkan banyak ilmu yang lebih.

Tindakan ini merupakan tindakan orang keperwatan di rumah sakit yang dilakukan pada klien atau pasien yang tidak mempu memenuhi kebutuhan nutrisi per oral secara mandiri atau yang tidak bisa dilakukan sendiri.

Tujuannya

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien atau klien.

Alat Dan Bahannya

1. Piring

2. Sendok

3. Garpu

4. Gelas

5. Serbet

6. Mangkok cuci tangan

7. Pengalas

8. Makanan dengan porsi dan menu sesuai program

Prosedur Kerjanya

1. Jelaskan dulu prosedur kepada pasien atau klien yang akan dilakukan.

2. Jangan lupa cuci tangan sebelum prosedur dilakukan.

3. Ataur posisi pasien atau klien dengan duduk atau setengah duduk sesuai kondisi pasien.

4. Pasang pengalas.

5. Tawarkan pasien melakukan ritual makan (misalnya, berdoa sebelum makan).

6. Bantu aktivitas dengan cara menyuap makan sedikit demi sedikit dan berikan minum sesudah makan.

7. Bila selesai makan, bersihkan mulut pasien dan anjurkan duduk sebentar.

8. Catat tindakan dan hasil atau respon terhadap tindakan.

9. Cuci tangan lagi setelah prosedur dilakukan pada pasien atau pun klien.

Begitulah caranya Cara Pemberian Nutrisi Melalui Oral sangat mudah sekali bukan, tetapi ini hanya di praktekkan hanya untuk orang-orang professional aja seperti perawat di rumah sakit, tetapi saya menjelaskan nya hanya untuk menambah-nambah ilmu kalian saja iya.

Terimakasih atas kunjungan dan sudah membaca artikel tentang Cara Pemberian Nutrisi Melalui Oral, semoga bermanfaat bagi anda.

Baca juga tenteng : Cara Pengisapan Lendir

Selasa, 19 Januari 2016

Cara Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

Cara Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

Cara Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Nutris - Baiklah pada artikel kali ini saya akan menjelaskan bagaimana Cara Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi, yang sebenarnya artikel ini tidak harus untuk dilakukan sama kalian dan juga tidak harus untuk di ketahui juga sih, karena ini adalah untuk orang-orang yang professional saja seperti perawat di rumah sakit, tetapi tidak apa-apa tidak usah berkecil hati juga iya, ini hanya untuk menambah-nambah ilmu kalian aja iya. Baiklah langsung saja kita jelaskan iya.

Kebutuhan nutrisi bagi tubuh merupakan suatu kebutuhan dasar manusia yang sangat penting. Dilihat dari kegunaannya nutrisi merupakan sumber energy untuk segala aktivitas dalam system dari dalam tubuh. Sumber nutrisi dalam tubuh berasal dari dalam tubuh sendiri, seperti glikogen yang terdapat dalam otot dan hati atau pun protein dan lemak dalam jaringan dan sumber lain yang berasal dari luar tubuh seperti yang sehari-hari dimakan oleh tubuh manusia. Pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak akan sangat berguna dalam membantu proses tumbuh kembang anaknya.

Prosedur pemenuhan kebutuhan nutrisi pada orang sakit yang tidak mampu secara mandiri dapat dilakukan dengan cara membantu memenuhinya melalui oral (mulut), enteral (pipa lambung), atau perenteral.

Baiklah untuk selanjutnya akan saya jelaskan di artikel berikutnya iya biar kalian penasaran, dan judul atrtikel selanjutnya sambungan dari artikel ini yaitu :

1. Cara Pemberian Nutrisi Melalui Oral.

2. Cara Pemberian Nutrisi Melalui Pipa Lambung.

3. Cara Pemberian Nutrisi Parenteral

Nah, itu lah yang akan saya jelaska pada artikel berikutnya, karena itu sambungan dari artikel ini iya, jangan lupa selalu ikut artikel-artikel saya atau pun blog saya karena di sini saya akan memberikan ilmu pengetahuan yang lebih kepada kalian semua iya kawan.

Sekali lagi saya ungkapkan atau memberitahukan kalian hal ini tidak usah kalian terapkan karena ini hanya untuk orang-orang professional saja, yang bisa melakukan untuk pasiennnya biasanya ini di terapkan di rumah sakit oleh perawatnya, tetapi saya menjelaskan ini bukan bukan bermanfaat buat kalian iya saya menjelaskannya bisa untuk menambah-nambah ilmu kalian juga bukan.

Terimakasih atas kunjugan dan sudah membaca artikel tentang Cara Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi, semoga bermanfaat untuk anda.

Baca juga tentang : Cara Atau Prosedur Pemenuhan Kebetuhan Oksigen

Senin, 18 Januari 2016

Cara Pengisapan Lendir

Cara Pengisapan Lendir

Cara Pengisapan Lendir - Baiklah saya akan menjelaskan atau menyambungkan apa yang telah saya tulis pada artikel sebelumnya yaitu tentang Prosedur Pemenuhan Kebetuhan Oksigen, dan di artikel tersebut saya menulis akan menyambungkan nya pada artikel selanjutnya, baiklah tidak perlu berbasa-basi lebih banyak lagi saya langsung saja akan menyambungkan artikel tersebut, yaitu saya akan melanjutkan lagi tentang Cara Pengisapan Lendir, baiklah langsung saja iya simak artikel ini dengan baik karena kalian akan mendapatkan banyak ilmu yang lebih.

Pengisapan lendir (suction) merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang tidak mampu mengeluarkan secret atau lendir secara mandiri dengan menggunakan alat pengisap.

Tujuannya

1. Membersihkan jalan napas.

2. Memenuhi kebutuhan oksigenasi.

Alat Dan Bahannya

1. Alat pengisapan lendir dengan botol berisi larutan desinfektan

2. Kateter pengisap lendir steril

3. Pinset steril

4. Sarung tangan steril

5. Dua kom berisi larutan aqudes atau NaCl 0,9% dan larutan desinfektan

6. Kasa steril

7. Kertas tisu

8. Stetoskop

Prosedurnya

1. Jelaskan dulu prosedur kepada pasien atau klien yang akan dilakukan.

2. Jangan lupa cuci tangan sebelum prosedur dilakukan.

3. Tempatkan pasien pada posisi telentang dengan kepala miring ke arah perawat.

4. Gunakan sarung tangan.dengan slang alat pengisap.

6. Mesin penghisap dihidupkan.

7. Lakukan pengisapan lendir dengan memasukkan kateter pengisap kedalam kom berisi aquades atau NaCl 0,9% untuk mempertahankan tingkat kesterilan (asepsis).

8. Masukkan kateter pengisap dalam keadaan tidak menghisap.

9. Gunakan alat pengisap dengan tekanan 110-150 mm Hg untuk dewasa, 95-110 mm Hg untuk anak-anak, dan 50-95 mm Hg untuk bayi.

10. Tarik dengan memutar kateter pengisap tidak lebih dari 15 detik.

11. Bilas kateter dengan aqudes atau NaCl 0,9%.

12. Lakukan pengisapan antara pengisap pertama dengan berikutnya. Minta pasien untuk bernafas dalam batuk. Apabila pasien mengalami distress pernafasan, biarkan istirahat 20-30 detik sebelum melakukan pengisapan berikutnya.

13. Seterlah selesai, kaji jumlah, konsistensi, warna, bau secret, dan respon pasien terhadap prosedur yang dilakukan.

14. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

Begitulah caranya Cara Pengisapan Lendir sangat mudah sekali bukan, tetapi ini hanya di praktekkan hanya untuk orang-orang professional aja seperti perawat di rumah sakit, tetapi saya menjelaskan nya hanya untuk menambah-nambah ilmu kalian saja iya.

Terimakasih atas kunjungan dan sudah membaca artikel tentang Cara Pengisapan Lendir, semoga bermanfaat bagi anda.