Minggu, 24 Januari 2016

Cara Pemberian Caira Melalui Infus

Cara Pemberian Caira Melalui Infus


Cara Pemberian Caira Melalui Infus - Baiklah saya akan menjelaskan atau menyambungkan apa yang telah saya tulis pada artikel sebelumnya yaitu tentang Cara Prosedur Pemenuhan Cairan Dan Elektrlit, dan di artikel tersebut saya menulis akan menyambungkan nya pada artikel selanjutnya, baiklah tidak perlu berbasa-basi lebih banyak lagi saya langsung saja akan menyambungkan artikel tersebut, yaitu saya akan melanjutkan lagi tentang Cara Pemberian Caira Melalui Infus, baiklah langsung saja iya simak artikel ini dengan baik karena kalian akan mendapatkan banyak ilmu yang lebih.


Tindakan keperawatan ini dilakukan pada klien atau pasien yang memerlukan masukan cairan melalui intravena (infus). Pemberian cairan infuse dapat diberikan pada pasien yang mengalami pegeluaran cairan atau nutrisi yang berat. Tindakan ini membutuhkan kesterilan mengingat langsung berhungan dengan pembuluh darah. Pemberian cairan melalui infuse dengan memasukkan kedalam vena (pembuluh darah pasien) di antaranya vena lengan (vena sefalika basilica dan mediana kubiti), pada tungkai (vena safena), atau vena yang ada di kepala, seperti vena temporalis frontalis (khusus untuk anak-anak). Selain itu pemberian infuse pada pasien yang mengalami pengeluaran cairan, juga dapat dilakukan pada pasien syok, intoksikasi berat, pra- dan pasca bedah, sebelum tranfusi darah, atau pasien yang membutuhkan pengobatan tertentu.

Tujuannya


1. Untuk memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit.
2. Infus pengobatan dan pemberian nutrisi.

Alat Dan Bahannya


1. Standar infus
2. Set infus.
3. Cairan sesuai program medic
4. Jarum infus dengan ukuran sesuai
5. Pengalas
6. Torniket
7. Kapas alcohol
8. Plester
9. Gunting
10. Kasa steril
11. Betadin
12. Sarung tangan

Prosedur Kerjanya


1. Jelaskan dulu prosedur kepada pasien atau klien yang akan dilakukan.
2. Jangan lupa cuci tangan sebelum prosedur dilakukan.
3. Hubungkan cairan dan infus set dengan menusukkan ke bagian karet atau akses slang ke botol infus.
4. Isi cairan ke dalam set infus dengan menekan ruang tetesan hingga terisi sebagian dan buka klem slang hingga cairan memenuhi slang dan udara slang keluar.
5. Letakkan pengalas di bawah tempat (vena) yang akan di lakukan pengimfusan.
6. Lakukan pembendungan dengan torniket (karet pembendung) 10-12 cm di atas tempat penusukan dan anjurkan pasien untuk menggenggam dengan gerakan sirkular (bila sadar).
7. Gunakan sarung tangan steril.
8. Desinfeksi daerah yang akan di tusuk dengan kapas alcohol.
9. Lakukan penusukan pada vena dengan meletakkan ibu jari di bagian bawah vena dan posisi jarum (abocath) mengarah keatas.
10. Perhatikan keluarnya darah melalui jarum (abocath/ surflo) maka tarik keluar bagian dalam (jarum) sambil meneruskan tusukan ke dalam vena.
11. Setelah jarum infus bagian dalam dilepaskan/ keluarkan, tahan bagian atas vena dengan menekan menggunakan jari tangan agar darah tidak keluar. Kemudian bagian infus dihubungkan/ disambungkan dengan slang infus.
12. Buka pengaturan tetesan dan atur kecepatan sesuai dengan dosis yang diberikan.
13. Lakukan fiksasi denan kasa steril.
14. Tuliskan tangan dan waktu pemasangan infus serta catat ukura jarum.
15. Lepaskan sarung tang dan cuci tangan.
16. Catat jenir cairan, letak infuse, kecepatan aliran, ukuran,dan tipe jarum infus.

Begitulah caranya Cara Pemberian Caira Melalui Infus sangat mudah sekali bukan, tetapi ini hanya di praktekkan hanya untuk orang-orang professional aja seperti perawat di rumah sakit, tetapi saya menjelaskan nya hanya untuk menambah-nambah ilmu kalian saja iya.

Terimakasih atas kunjungan dan sudah membaca artikel tentang Cara Pemberian Caira Melalui Infus, semoga bermanfaat bagi anda.

Baca juga tentang : Cara Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

Sabtu, 23 Januari 2016

Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit

Pemenuhan Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit

Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit - Baiklah pada artikel kali ini saya akan menjelaskan bagaimana Cara Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit, yang sebenarnya artikel ini tidak harus untuk dilakukan sama kalian dan juga tidak harus untuk di ketahui juga sih, karena ini adalah untuk orang-orang yang professional saja seperti perawat di rumah sakit, tetapi tidak apa-apa tidak usah berkecil hati juga iya, ini hanya untuk menambah-nambah ilmu kalian aja iya. Baiklah langsung saja kita jelaskan iya.

Cairan dan elektrolit sangat berguna dalam mempertahankan fungsi tubuh manusia. Kebutuhan cairan dan elektrolit bagi manusia berbeda-beda sesuai dengan tingkat usia seseorang, seperti bayi mempunyai kebutuhan cairan yang berbeda metabolisme air lebih tinggi mengingat permukaan tubuh yang relative luas dan persentase air tubuh tinggi dibandingkan dengan orang dewasa. Kebutuhan cairan sangat diperlukan tubuh dalam mengangkut zat makanan ke dalam sel, sisa metabolisme, sebagai pelarut elektrolit dan nonelektronik, memelihara suhu tubuh, mempermudah eleminasi, dan membantu pencernaan. Disamping kebutuhan cairan, elektrolit (natrium, kalium, kalsium, klorida, dan fosfat) sangat penting untuk menjaga keseimbangan asam-basa, konduksi saraf, kontraksi maskular dan osmolalitas.

Kondisi tidak terpenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit dapat mempengaruhi system organ tubuh terutama ginjal. Untuk mempertahankan kondisi cairan dan elektrolit dalam keadaan seimbang maka pemasukan harus cukup sesuai dengan kebutuhan tubuh. Prosedur pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit dalam pelayanan keperawatan  dapat dilakukan melalui pemberian cairan per oral atau intrafena.

Baiklah untuk selanjutnya akan saya jelaskan di artikel berikutnya iya biar kalian penasaran, dan judul atrtikel selanjutnya sambungan dari artikel ini yaitu:

1. Cara Pemberian Cairan Melalui Infus.
2. Cara Tranfusi Darah.

Nah, itu lah yang akan saya jelaska pada artikel berikutnya, karena itu sambungan dari artikel ini iya, jangan lupa selalu ikut artikel-artikel saya atau pun blog saya karena di sini saya akan memberikan ilmu pengetahuan yang lebih kepada kalian semua iya kawan.

Sekali lagi saya ungkapkan atau memberitahukan kalian hal ini tidak usah kalian terapkan karena ini hanya untuk orang-orang professional saja, yang bisa melakukan untuk pasiennnya biasanya ini di terapkan di rumah sakit oleh perawatnya, tetapi saya menjelaskan ini bukan bukan bermanfaat buat kalian iya saya menjelaskannya bisa untuk menambah-nambah ilmu kalian juga bukan.

Terimakasih atas kunjugan dan sudah membaca artikel tentang Cara Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit, semoga bermanfaat untuk anda.

Baca juga tentang : Cara Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

Jumat, 22 Januari 2016

Cara Pemberian Nutrisi Parenteral

Cara Pemberian Nutrisi Parenteral

Cara Pemberian Nutrisi Parenteral - Baiklah saya akan menjelaskan atau menyambungkan apa yang telah saya tulis pada artikel sebelumnya yaitu tentang Prosedur Pemenuhan Kebetuhan Oksigen, dan di artikel tersebut saya menulis akan menyambungkan nya pada artikel selanjutnya, baiklah tidak perlu berbasa-basi lebih banyak lagi saya langsung saja akan menyambungkan artikel tersebut, yaitu saya akan melanjutkan lagi tentang Cara Pemberian Nutrisi Parenteral, baiklah langsung saja iya simak artikel ini dengan baik karena kalian akan mendapatkan banyak ilmu yang lebih.

Pemberian nutrisi parenteral merupakan pemberian nutrisi berupa cairan infuse yang dimaksukkan ke dalam tubuh melalui darah vena baik sentral (untuk nutrisi parenteral total) atau vena parifer (untuk nutrisi parenteral persial). Pemberian nutrisi melalui parenteral dilakukan pada pasien yang tidak dapat dipenuhi kebutuhan nutrisinya melaui oral atau enteral.

Tujuannya

Untuk mempertahankan kebutuhan nutrisi.

Metode Pemberian

1. Nutrisi parenteral parsial, pemberian sebagian kebutuhan nutrisi melalui intravena. Sebagian kebutuhan nutrisi harian pasien masih dapat dipenuhi melalui enteral. Cairan yang biasanya digunakan dalam bentuk dekstrosa atau cairan asam  amino.
2. Nutrisi parenteral total, pemberian nutrisi melalui jalur intravena ketikan kebutuhan nutrisi sepenuhnya harus dipenuhi melalui cairan infuse. Cairan yang dapat digunakan adalah cairan yang mengandung karbohidrat, seperti Triofusin E1000, cairan yang mengandung asam amino, seperti Pan Amin G, dan cairan yang mengandung lemak, seperti intralipid.
3. Lokasi pemberian nutrisi secara parenteral melalui venasentral dapat melalui vena antikubital pada vena basilica sefalika, vena subklavia, vena jagularis interna dan eksterna, dan vena femoralis. Nutrisi parenteral melalui perifer dapat dilakukan pada sebagian vena di daerah tengah kaki.

Prosedur Perawatan Kateter Pemberian Nutrisi Parenteral

1. Jelaskan dulu prosedur kepada pasien atau klien yang akan dilakukan.
2. Jangan lupa cuci tangan sebelum prosedur dilakukan.
3. Gunakan cara asepsis dalam perawatan kateter.
4. Ganti balutan tiap 24-28 jam.
5. Ganti set infuse maksimal 2x24 jam.
6. Ganti posisi pemasangan infuse maksimal 3x24 jam (perifer).
7. Perhatikan tanda flebitis, inflamasi, dan thrombosis.
8. Jangan gunakan untuk pengambilan sampel darah dan pemberian obat.
9. Lakukan pemantauan selama pemberian nutrisi parenteral, antara lain:

Pemberian laboratorium seperti BUN, kreatinin, gula darah, elektrolit, faal hepar.
Timbang berat badan pasien.
Periksa reduksi urine.
Observsi jumlah cairan yang masuk dan keluar.
Cairan jangan digunakan lebih dari 24 jam.
Pemberian asam amino harus bersamaan dengan karbohidran dengan harapan kalori yang dibutuhkan akan dipenuhi karbohidrat.

10. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

Begitulah caranya Cara Pemberian Nutrisi Parenteral sangat mudah sekali bukan, tetapi ini hanya di praktekkan hanya untuk orang-orang professional aja seperti perawat di rumah sakit, tetapi saya menjelaskan nya hanya untuk menambah-nambah ilmu kalian saja iya.

Terimakasih atas kunjungan dan sudah membaca artikel tentang Cara Pemberian Nutrisi Parenteral, semoga bermanfaat bagi anda.

Baca juga tentang : Cara Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

Kamis, 21 Januari 2016

Cara Pemberian Nutrisi Melalui Pipa Lambung


Cara Pemberian Nutrisi Melalui Pipa Lambung - Baiklah saya akan menjelaskan atau menyambungkan apa yang telah saya tulis pada artikel sebelumnya yaitu tentang Prosedur Pemenuhan Kebetuhan Nutrisi, dan di artikel tersebut saya menulis akan menyambungkan nya pada artikel selanjutnya, baiklah tidak perlu berbasa-basi lebih banyak lagi saya langsung saja akan menyambungkan artikel tersebut, yaitu saya akan melanjutkan lagi tentang Cara Pemberian Nutrisi Melalui Pipa Lambung, baiklah langsung saja iya simak artikel ini dengan baik karena kalian akan mendapatkan banyak ilmu yang lebih.

Tindakan ini dilakukan pada klien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi per oral atau adanya ganngguan fungsi menelan. Tindakan pemberian nutrisi melalui pipa lambung dapat dilakukan dengan pemasangan pipa lambung lebih dahulu kemudian dapat dilakukan peberian nutrisi.

Tujuannya

Untuk memenuhi kebutuhan pasien.

Pemasangan Pipa Lambung

Alat Dan Bahannya

1. Pipa penduga dalam tempatnya corong
2. Spuit 20 cc
3. Pengalas
4. Bengkok
5. Plaster dan gunting
6. Makanan dalam bentuk cair
7. Air matang
8. Obat-obatan
9. Stetoskop
10. Klem
11. Baskom berisi air (kalau tidak ada stetoskop)
12. Vaselin

Prosedur Kerjanya

1. Jelaskan dulu prosedur kepada pasien atau klien yang akan dilakukan.
2. Jangan lupa cuci tangan sebelum prosedur dilakukan.
3. Atur posisi pasien dengan posisi semi Fowler.
4. Bersihkan daerah hidung dan pasangkan pengalas di daerah dada.
5. Letakkan Bangkok di dekat pasien.
6. Tentukan letak pipa penduga dengan cara mengukur panjang pipa dari epigastrium sampai hidung kemudian di bengkokkan ke telinga dan beri tanda batasnya.
7. Berikan vaselin atau pelicin pada ujung pipa dan klem pangkal pipa tersebut lalu masukkan melaui hidung secara perlahan-lahan sambil pasien dianjurkan untuk menelannya.
8. Tentukan apakah pipa tersebut benar-benar sudah masuk ke lambung, dengan cara:

Masukkan ujung selang yang diklem ke dalam baskom yang berisi air (klem di buka) dan perhatikan bila ada gelembung , pipa masuk ke paru dan jika tidak ada gelembung setelah itu diklem atau dilipat kembali.
Masukkan udara dengan spuit ke dalam lambung melalui pipa tersebut dan dengarkan dengan stetoskop. Apabila di lambung terdengar bunyi, berarti pipa tersebut sudah masuk. Setelah itu, keluarkan udara yang ada di dalam sebanyak jumlah yang dimasukkan.

9. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan pada pasien.

Pemberian Nutrisi

Alat Dan Bahannya

1. Corong
2. Spuit 20 cc
3. Pengalas
4. Bengkok
5. Makanan dalam bentuk cair
6. Air matang
7. Obat-obatan (bila ada)
8. Klem
9. Stetoskop

Prosedur Kerjanya

1. Jelaskan dulu prosedur kepada pasien atau klien yang akan dilakukan.
2. Jangan lupa cuci tangan sebelum prosedur dilakukan.
3. Atur posisi pasien semi Fawler.
4. Pasang penglas.
5. Letakkan bengkok.
6. Periksa dahulu sisa makanan di lambung dengan menggunakan spuit yang aspirasikan ke pipa lambung.
7. Buka klem/ penutup.
8. Lakukan tindakan pemberian makan dengan cara pasang corong/ spuit pada pangkal pipa.
9. Masukkan air matang lebih kurang 15 cc pada awal dengan cara ditungkan lewat pinggirnya.
10. Berikan makanan dalam bentuk cair yang tersedia. Kemudian, bila ada obat-obatan masukan dan beri minuman lalu diklem pipa penduga
11. Catat hasilnya atau respon pasien selama pemberian makanan.
12. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

Begitulah caranya Cara Pemberian Nutrisi Melalui Pipa Lambung sangat mudah sekali bukan, tetapi ini hanya di praktekkan hanya untuk orang-orang professional aja seperti perawat di rumah sakit, tetapi saya menjelaskan nya hanya untuk menambah-nambah ilmu kalian saja iya.

Terimakasih atas kunjungan dan sudah membaca artikel tentang Cara Pemberian Nutrisi Melalui Pipa Lambung, semoga bermanfaat bagi anda.


Baca juga tentang : Cara Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

Rabu, 20 Januari 2016

Cara Pemberian Nutrisi Melalui Oral

Cara Pemberian Nutrisi Melalui Oral

Cara Pemberian Nutrisi Melalui Oral - Baiklah saya akan menjelaskan atau menyambungkan apa yang telah saya tulis pada artikel sebelumnya yaitu tentang Prosedur Pemenuhan Kebetuhan Oksigen, dan di artikel tersebut saya menulis akan menyambungkan nya pada artikel selanjutnya, baiklah tidak perlu berbasa-basi lebih banyak lagi saya langsung saja akan menyambungkan artikel tersebut, yaitu saya akan melanjutkan lagi tentang Cara Pemberian Nutrisi Melalui Oral, baiklah langsung saja iya simak artikel ini dengan baik karena kalian akan mendapatkan banyak ilmu yang lebih.

Tindakan ini merupakan tindakan orang keperwatan di rumah sakit yang dilakukan pada klien atau pasien yang tidak mempu memenuhi kebutuhan nutrisi per oral secara mandiri atau yang tidak bisa dilakukan sendiri.

Tujuannya

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien atau klien.

Alat Dan Bahannya

1. Piring

2. Sendok

3. Garpu

4. Gelas

5. Serbet

6. Mangkok cuci tangan

7. Pengalas

8. Makanan dengan porsi dan menu sesuai program

Prosedur Kerjanya

1. Jelaskan dulu prosedur kepada pasien atau klien yang akan dilakukan.

2. Jangan lupa cuci tangan sebelum prosedur dilakukan.

3. Ataur posisi pasien atau klien dengan duduk atau setengah duduk sesuai kondisi pasien.

4. Pasang pengalas.

5. Tawarkan pasien melakukan ritual makan (misalnya, berdoa sebelum makan).

6. Bantu aktivitas dengan cara menyuap makan sedikit demi sedikit dan berikan minum sesudah makan.

7. Bila selesai makan, bersihkan mulut pasien dan anjurkan duduk sebentar.

8. Catat tindakan dan hasil atau respon terhadap tindakan.

9. Cuci tangan lagi setelah prosedur dilakukan pada pasien atau pun klien.

Begitulah caranya Cara Pemberian Nutrisi Melalui Oral sangat mudah sekali bukan, tetapi ini hanya di praktekkan hanya untuk orang-orang professional aja seperti perawat di rumah sakit, tetapi saya menjelaskan nya hanya untuk menambah-nambah ilmu kalian saja iya.

Terimakasih atas kunjungan dan sudah membaca artikel tentang Cara Pemberian Nutrisi Melalui Oral, semoga bermanfaat bagi anda.

Baca juga tenteng : Cara Pengisapan Lendir

Selasa, 19 Januari 2016

Cara Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

Cara Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

Cara Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Nutris - Baiklah pada artikel kali ini saya akan menjelaskan bagaimana Cara Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi, yang sebenarnya artikel ini tidak harus untuk dilakukan sama kalian dan juga tidak harus untuk di ketahui juga sih, karena ini adalah untuk orang-orang yang professional saja seperti perawat di rumah sakit, tetapi tidak apa-apa tidak usah berkecil hati juga iya, ini hanya untuk menambah-nambah ilmu kalian aja iya. Baiklah langsung saja kita jelaskan iya.

Kebutuhan nutrisi bagi tubuh merupakan suatu kebutuhan dasar manusia yang sangat penting. Dilihat dari kegunaannya nutrisi merupakan sumber energy untuk segala aktivitas dalam system dari dalam tubuh. Sumber nutrisi dalam tubuh berasal dari dalam tubuh sendiri, seperti glikogen yang terdapat dalam otot dan hati atau pun protein dan lemak dalam jaringan dan sumber lain yang berasal dari luar tubuh seperti yang sehari-hari dimakan oleh tubuh manusia. Pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak akan sangat berguna dalam membantu proses tumbuh kembang anaknya.

Prosedur pemenuhan kebutuhan nutrisi pada orang sakit yang tidak mampu secara mandiri dapat dilakukan dengan cara membantu memenuhinya melalui oral (mulut), enteral (pipa lambung), atau perenteral.

Baiklah untuk selanjutnya akan saya jelaskan di artikel berikutnya iya biar kalian penasaran, dan judul atrtikel selanjutnya sambungan dari artikel ini yaitu :

1. Cara Pemberian Nutrisi Melalui Oral.

2. Cara Pemberian Nutrisi Melalui Pipa Lambung.

3. Cara Pemberian Nutrisi Parenteral

Nah, itu lah yang akan saya jelaska pada artikel berikutnya, karena itu sambungan dari artikel ini iya, jangan lupa selalu ikut artikel-artikel saya atau pun blog saya karena di sini saya akan memberikan ilmu pengetahuan yang lebih kepada kalian semua iya kawan.

Sekali lagi saya ungkapkan atau memberitahukan kalian hal ini tidak usah kalian terapkan karena ini hanya untuk orang-orang professional saja, yang bisa melakukan untuk pasiennnya biasanya ini di terapkan di rumah sakit oleh perawatnya, tetapi saya menjelaskan ini bukan bukan bermanfaat buat kalian iya saya menjelaskannya bisa untuk menambah-nambah ilmu kalian juga bukan.

Terimakasih atas kunjugan dan sudah membaca artikel tentang Cara Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi, semoga bermanfaat untuk anda.

Baca juga tentang : Cara Atau Prosedur Pemenuhan Kebetuhan Oksigen

Senin, 18 Januari 2016

Cara Pengisapan Lendir

Cara Pengisapan Lendir

Cara Pengisapan Lendir - Baiklah saya akan menjelaskan atau menyambungkan apa yang telah saya tulis pada artikel sebelumnya yaitu tentang Prosedur Pemenuhan Kebetuhan Oksigen, dan di artikel tersebut saya menulis akan menyambungkan nya pada artikel selanjutnya, baiklah tidak perlu berbasa-basi lebih banyak lagi saya langsung saja akan menyambungkan artikel tersebut, yaitu saya akan melanjutkan lagi tentang Cara Pengisapan Lendir, baiklah langsung saja iya simak artikel ini dengan baik karena kalian akan mendapatkan banyak ilmu yang lebih.

Pengisapan lendir (suction) merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang tidak mampu mengeluarkan secret atau lendir secara mandiri dengan menggunakan alat pengisap.

Tujuannya

1. Membersihkan jalan napas.

2. Memenuhi kebutuhan oksigenasi.

Alat Dan Bahannya

1. Alat pengisapan lendir dengan botol berisi larutan desinfektan

2. Kateter pengisap lendir steril

3. Pinset steril

4. Sarung tangan steril

5. Dua kom berisi larutan aqudes atau NaCl 0,9% dan larutan desinfektan

6. Kasa steril

7. Kertas tisu

8. Stetoskop

Prosedurnya

1. Jelaskan dulu prosedur kepada pasien atau klien yang akan dilakukan.

2. Jangan lupa cuci tangan sebelum prosedur dilakukan.

3. Tempatkan pasien pada posisi telentang dengan kepala miring ke arah perawat.

4. Gunakan sarung tangan.dengan slang alat pengisap.

6. Mesin penghisap dihidupkan.

7. Lakukan pengisapan lendir dengan memasukkan kateter pengisap kedalam kom berisi aquades atau NaCl 0,9% untuk mempertahankan tingkat kesterilan (asepsis).

8. Masukkan kateter pengisap dalam keadaan tidak menghisap.

9. Gunakan alat pengisap dengan tekanan 110-150 mm Hg untuk dewasa, 95-110 mm Hg untuk anak-anak, dan 50-95 mm Hg untuk bayi.

10. Tarik dengan memutar kateter pengisap tidak lebih dari 15 detik.

11. Bilas kateter dengan aqudes atau NaCl 0,9%.

12. Lakukan pengisapan antara pengisap pertama dengan berikutnya. Minta pasien untuk bernafas dalam batuk. Apabila pasien mengalami distress pernafasan, biarkan istirahat 20-30 detik sebelum melakukan pengisapan berikutnya.

13. Seterlah selesai, kaji jumlah, konsistensi, warna, bau secret, dan respon pasien terhadap prosedur yang dilakukan.

14. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

Begitulah caranya Cara Pengisapan Lendir sangat mudah sekali bukan, tetapi ini hanya di praktekkan hanya untuk orang-orang professional aja seperti perawat di rumah sakit, tetapi saya menjelaskan nya hanya untuk menambah-nambah ilmu kalian saja iya.

Terimakasih atas kunjungan dan sudah membaca artikel tentang Cara Pengisapan Lendir, semoga bermanfaat bagi anda.

Minggu, 17 Januari 2016

Cara Fisioterapi Dada

Cara Fisioterapi Dada

Cara Fisioterapi Dada - Baiklah saya akan menjelaskan atau menyambungkan apa yang telah saya tulis pada artikel sebelumnya yaitu tentang Prosedur Pemenuhan Kebetuhan Oksigen, dan di artikel tersebut saya menulis akan menyambungkan nya pada artikel selanjutnya, baiklah tidak perlu berbasa-basi lebih banyak lagi saya langsung saja akan menyambungkan artikel tersebut, yaitu saya akan melanjutkan lagi tentang Cara Fisioterapi Dada, baiklah langsung saja iya simak artikel ini dengan baik karena kalian akan mendapatkan banyak ilmu yang lebih.

Fisioterapi dada adalah merupakan tindakan keperawatan dengan melakukan drainase postural, clapping dan vibrating pada pasien dengan gangguan system pernafasan, misalnya penyakit paru obstruksi kronis (bronchitis kronis, asma, dan emfisema). Tindakan drainase postural merupakan tindakan dengan menempatkan pasien dalam berbagai posisi untuk mengalirkan secret di saluran pernafasan. Tindakan drainase posturaldiikuti dengan tindakan clapping (penepukan) dan vibrasi. Clapping dilakukan dengan menepuk dada posterior dan memberikan getaran (vibrasi) tangan pada daerah tersebut yang dilakukan pada saat pasien ekspirasi. Tindakan drainase postural tidak dapat dilakukan pada pasien dengan penyakit jantung, hipertensi, peningkatan tekanan intracranial, dispnea berat, dan lansia. Calpping tidak dapat dilakukan pada pasien emboli paru, hemoragi, eksaserbasi, dan nyeri hebat (pasien kanker).

Tujuannya

1. Meningkatkan efesiensi pola pernafasan.

2. Membersihkan jalan napas.

Alat Dan Bahannya

1. Pot sputum berisi desinfektan

2. Kertas tisu

3. Dua balok tempat tidur (untuk drainase postural)

4. Satu bantal (untuk drainase postural)

5. Stetoskop

Prosedur Kerjanya

1. Jelaskan dulu prosedur kepada pasien atau klien yang akan dilakukan.

2. Jangan lupa cuci tangan sebelum prosedur dilakukan.

3. Atur posisi :

Semi-fowler bersandar kekanan, ke kiri lalu kedepan apabila daerah yang akan di drainase pada lobus atas bronkus apical.
Tegak dengan sudut 45o membungkuk ke depan pada bantal dengan 45oke kiri dan ke kanan apabila yang akan di drainase bronkus anterior.
Berbaring dengan bantal di bawah lutut apabila yang akan di drainase bronkus anterior.
Posisi trendelenberg dengan sudut 30o atau dengan menaikan kaki tempat tidur 35-40 cm, sedikit miring ke kiri apabila yang akan di drainase pada lobus tengah ( bronkus lateral dan medial).
Posisi trendelenberg dengan sudut 30o atas dengan menaikkan kaki tempat tidur 35-40 cm, sedikit miring ke kanan apabila daerah yang akan di drainase bronkus superior dan inferior.
Condong dengan bantal di bawah panggul apabila yang di drainase bronkus apical.
Posisi trendelenberg dengan sudut 45o atau dengan menaikkan kaki tempat tidur 45-50 cm ke samping kanan, apabila yang akan di drainase bronkus medial.
Posisi trendelenberg dengan sudut 45o atau dengan menaikkan kaki ke tempat tidur 45-50 cm ke samping kiri, apabila yang di drainase bronkus lateral..
Pposisi trendelenberg condong dengan sudu 45o dengan bantal di bawah punggung, apabila yang akan di drainase bronkus posterior.

4. Lama pengaturan posisi pertama kali adalah 10 menit, kemudian periode selanjudnya kurang lebih 15-30 menit.

5. Lakukan observasi tanda vital selama prosedur.

6. Setelah pelaksanaan drainase postural dilakukan clapping, vibrasi, dan pengisapan (suction).

7. Cuci tangan lagi setelah prosedur dilakukan.

Clapping Dan Vibrasi

1. Jelaskan dulu prosedur kepada pasien atau klien yang akan dilakukan.

2. Jangan lupa cuci tangan sebelum prosedur dilakukan.

3. Atur posisi sesuai dengan drainase postural dan lokasi paru.

4. Lakukan clapping atau vibrasi pada :

Saluran lebar bahu atau meluas berapa jari ke klavikula apabila daerah paru yang perlu di-clapping atau vibrasi adalah daerah bronkus apical.
Lebar bahu masing-masing sisi apabila yang akan di-clapping dan vibrasi adalah daerah bronkus posterior.
Dada depan dibawah klavikula, apabila yang akan di-clapping dan vibrasi adalah daerah bronkus anterior.
Anterior dan lateral dada kanan dan lipat ketiak sampai midanterior dada apabila yang di-clapping dan vibrasi adalah daerah lobus tengah (bronkus lateral dan medial).
Lipat ketiak kiri sampai midanterior dada apabila yang di-clapping dan vibrasi adalah daerah bronkus superior dan inferior.
Sepertiga bawah kosta posterior kedua sisi, apabila yang di-clapping dan vibrasi adalah daerah bronkus apical.
Sepertiga bawah kosta posterior kedua sisi, apabila yang akan di-clapping dan vibrasi adalah daerah bronkus medial.
Sepertiga bawah kosta posterior kedua sisi, apabila yang akan di-clapping dan vibrasi adalah daerah bronkus lateral.
Sepertiga bawah kosta posterior kedua sisi, apabila yang di-clapping bronkus posterior.

5. Lakukan clapping dan vibrasi selama kurang lebih 1 menit.

6. Setelah dilakukan tindakan drainase postural, clapping, dan vibrasi dapat dilakukan tindakan pengisapan lendir (lihat tindakan pengisapan lendir).

7. Lakukan auskultasi pada daerah paru yang dilakukan tindakan drainase postural, clapping, dan vibrasi.

8. Cuci tangan lagi setelah prosedur dilakukan pada pasien.

Begitulah caranya Cara Fisioterapi Dada sangat mudah sekali bukan, tetapi ini hanya di praktekkan hanya untuk orang-orang professional aja seperti perawat di rumah sakit, tetapi saya menjelaskan nya hanya untuk menambah-nambah ilmu kalian saja iya.

Terimakasih atas kunjungan dan sudah membaca artikel tentang Cara Fisioterapi Dada, semoga bermanfaat bagi anda.

Baca juga tentang : Cara Atau Prosedur Pemenuhan Kebetuhan Oksigen

Sabtu, 16 Januari 2016

Cara Pemberian Oksigen Melalui Kateter Nasal, Kanula Nasal, Dan Masker Oksigen

Cara Pemberian Oksigen Melalui Kateter Nasal, Kanula Nasal, Dan Masker Oksigen

Cara Pemberian Oksigen Melalui Kateter Nasal, Kanula Nasal, Dan Masker Oksigen - Baiklah saya akan menjelaskan atau menyambungkan apa yang telah saya tulis pada artikel sebelumnya yaitu tentang Prosedur Pemenuhan Kebetuhan Oksigen, dan di artikel tersebut saya menulis akan menyambungkan nya pada artikel selanjutnya, baiklah tidak perlu berbasa-basi lebih banyak lagi saya langsung saja akan menyambungkan artikel tersebut, yaitu saya akan melanjutkan lagi tentang Cara Pemberian Oksigen Melalui Kateter Nasal, Kanula Nasal, Dan Masker Oksigen, baiklah langsung saja iya simak artikel ini dengan baik karena kalian akan mendapatkan banyak ilmu yang lebih

Pemberian oksigen berupa pemberian oksigen ke dalam paru-paru melalui saluran pernafasan dengan menggunakan alat bantu oksigen. Pemberian oksigen pada klien dapat melalui kateter nasal, kanula nasal, dan masker oksigen.

Tujuannya

1. Memenuhi kebutuhan oksigen.

2. Mencegah terjadinya hipoksia.

Alat Dan Bahannya

1. Tabung oksigen lengkap dengan flow meter  dan humidifire

2. Kateter nasal, kanula nasal, atau masker

3. Vaselin atau jeli

Prosedur kerjanya

Kateter Nasal

1. Jelaskan dulu prosedur kepada pasien atau klien yang akan dilakukan.

2. Jangan lupa cuci tangan sebelum prosedur dilakukan.

3. Atur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan, biasanya 1-6 liter / menit. Kemudian, observasi humidifire dengan melihat air bergelembung.

4. Atur posisi dengan semi-fowler.

5. Ukur kateter nasal di mulai dari lubang telinga sampai ke hidung dan berikan tanda.

6. Buka saluran udara dari tebung oksigen.

7. Berikan minyak pelumas (vaselin/ jeli).

8. Masukkan ke dalam hidung sampai batas yang di tentukan.

9. Lakukan pengecekan kateter apakah sudah masuk atau belum dengan menekan lidah pasien menggukan spatel (akan terlihat posisinya dibelakang uvula).

10. Fiksasi pada daerah hidung.

11. Periksa kateter nasal setiap 6-8 jam.

12. Kaji cuping, septum, dan mukos hidung serta periksa kecepatan aliran oksigen setiap 6-8 jam.

13. Catat kecepatan aliran oksigen, rute pemberian dan respon klien atau pasien.

14. Cuci tangan lagi setelah prosedur dilakukan.

Kanula Nasal

1. Jelaskan dulu prosedur kepada pasien atau klien yang akan dilakukan.

2. Jangan lupa cuci tangan sebelum prosedur dilakukan.

3. Atur airan oksigen sesuai dengan kecepatan yang dbutuhkan, biasanya 1-6 liter / menit.
Kemudian obesevasi humidifier pada tabung dengan adanya gelembung air.

4. Pasang kanula nasal pada hidung dan atur pengikat untuk kenyamanan pasien.

5. Perikasa kanula setiap 6-8 jam.

6. Kaji cuping, septum, dan mukosa hidung serta periksa kecepatan aliran oksigen tiap 6-8 jam.

7. Catat kecepatan aliran oksigen, rute pemberian, dan respons klien.

8. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

Masker oksigen

1. Jelaskan dulu prosedur kepada pasien atau klien yang akan dilakukan.

2. Jangan lupa cuci tangan sebelum prosedur dilakukan.

3. Atur posisi dengan semi-fowler.

4. Atur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan (umumnya 6-10 L/ menit).
Kemudia observasi humidifire pada tabung air yang menunjukkan adanya gelembung.

5. Tempatkan masker oksigen di atas mulut dan hidung pasine dan atur pengikat untuk kenyamanan pasien.

6. Periksa kecepatan aliran tiap 6-8 jam, catat kecepatan aliran oksigen, rute pemberian, dan respon klien.

7. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan pada pasien atau klien.

Begitulah caranya Cara Pemberian Oksigen Melalui Kateter Nasal, Kanula Nasal, Dan Masker Oksigen sangat mudah sekali bukan, tetapi ini hanya di praktekkan hanya untuk orang-orang professional aja seperti perawat di rumah sakit, tetapi saya menjelaskan nya hanya untuk menambah-nambah ilmu kalian saja iya.

Terimakasih atas kunjungan dan sudah membaca artikel tentang Cara Pemberian Oksigen Melalui Kateter Nasal, Kanula Nasal, Dan Masker Oksigen, semoga bermanfaat bagi anda.

Baca juga tentang : Cara Atau Prosedur Pemenuhan Kebetuhan Oksigen


Jumat, 15 Januari 2016

Cara Atau Prosedur Pemenuhan Kebetuhan Oksigen

Prosedur Pemenuhan Kebetuhan Oksigen

Cara Atau Prosedur Pemenuhan Kebetuhan Oksigen - Baiklah pada artikel kali ini saya akan menjelaskan bagaimana Cara atau Prosedur Pemenuhan Kebetuhan Oksigen , yang sebenarnya artikel ini tidak harus untuk dilakukan sama kalian dan juga tidak harus untuk di ketahui juga sih, karena ini adalah untuk orang-orang yang professional saja seperti perawat di rumah sakit, tetapi tidak apa-apa tidak usah berkecil hati juga iya, ini hanya untuk menambah-nambah ilmu kalian aja iya. Baiklah langsung saja kita jelaskan iya.

Pemenuhan kebutuhan oksigen adalah bagian dari kebutuhan fisiologis menurut hierarki Maslow. Kebutuhan oksigen diperlukan untuk proses kehidupan. Oksigen sangat berperan dalam proses metabolisme tubuh. Kebutuhan oksigen dalam tubuh harus terpenuhi karena apabila kebutuhan oksigen dalam tubuh berkurang maka akan terjadi kerusakan pada jaringan otak dan apabila hal tersebut berlangsung lama akan terjadi kematian. System yang berperan dalam proses pemenuhan kebutuhan adalah system pernafasan, persarafan, dan kardiovaskular.

Masalah kebutuhan oksigen merupakan masalah yang paling utama dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Hal ini telah terbukti pada seseorang yang kekurangan oksigen dan mengalami poksia dan akan terjadi kematian. Proses pemenuhan kebutuhan oksigen pada manusia dapat di lakukan dengan cara pemberian oksigen melalui saluran pernafasan, membebaskan saluran pernafasan dari sumbatan yang menghalangi masuknya oksigen, memulihkan dan memperbaiki organ pernafasan agar berungsi secara normal.

Prosedur pemenuhan kebutuhan oksigen dalam pelayanan keperawatan dapat dilakukan dengan pemberian oksigen dengan menggunakan kanula dan masker, fisioterapi dada, dan cara penghisapan lendir.

Baiklah untuk selanjutnya akan saya jelaskan di artikel berikutnya iya biar kalian penasaran, dan judul atrtikel selanjutnya sambungan dari artikel ini yaitu :

1. Cara Pemberian Oksigen Melalui Kateter Nasal, Kanula Nasal, Dan Masker Oksigen.

2. Cara Fisioterapi Dada

3. Pengisapan Lendir

Nah, itu lah yang akan saya jelaska pada artikel berikutnya, karena itu sambungan dari artikel ini iya, jangan lupa selalu ikut artikel-artikel saya atau pun blog saya karena di sini saya akan memberikan ilmu pengetahuan yang lebih kepada kalian semua iya kawan.

Sekali lagi saya ungkapkan atau memberitahukan kalian hal ini tidak usah kalian terapkan karena ini hanya untuk orang-orang professional saja, yang bisa melakukan untuk pasiennnya biasanya ini di terapkan di rumah sakit oleh perawatnya, tetapi saya menjelaskan ini bukan bukan bermanfaat buat kalian iya saya menjelaskannya bisa untuk menambah-nambah ilmu kalian juga bukan.

Terimakasih atas kunjugan dan sudah membaca artikel tentang Prosedur Pemenuhan Kebetuhan Oksigen, semoga bermanfaat untuk anda.

Baca juga tentang : Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Kebersihan Diri Dan Lingkungan


Kamis, 14 Januari 2016

Cara Memandikan Pasien – kesehatanbersama.com

Cara Memandikan Pasien

Cara Memandikan Pasien  - Baiklah saya akan menjelaskan atau menyambungkan apa yang telah saya tulis pada artikel sebelumnya yaitu tentang Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Kebersihan Diri Dan Lingkungan, dan di artikel tersebut saya menulis akan menyambungkan nya pada artikel selanjutnya, baiklah tidak perlu berbasa-basi lebih banyak lagi saya langsung saja akan menyambungkan artikel tersebut, yaitu saya akan melanjutkan lagi tentang Cara Hygiene Vulva, baiklah langsung saja iya simak artikel ini dengan baik karena kalian akan mendapatkan banyak ilmu yang lebih.

Memandikan pasien ini merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu mandi secara mandiri atau memerlukan bantuan.

Tujuannya

1. Mempertahankan kebersihan kulit pasien.

2. Mencegah infeksi kulit.

3. Memperlancar peredaran darah.

4. Mempertahankan kenyaman pasien.

Alat Dan Bahannya

1. Baskom untuk mandi dua buah yang berisikan air dingin dan hangat

2. Pakaian pengganti

3. Kain penutup

4. Handuk dan washlap

5. Tempat untuk pakaian kotor

6. Skirin (sampiran)

7. Sabun

Prosedur Kerjanya

1. Jelaskan dulu prosedur kepada pasien atau klien sebelum melakukan tindakan.

2. Dan cuci tangaan jangan lupa sebelum melakukan prosedur kepada pasien.

3. Atur posisi pasien menjadi posisi tidur telentang / setengah duduk.

4. Bentangkan handuk di bawah kepala dna bersihkan wajah, telinga, dan leher dengan air hangat atau sabun dengan washlap lalu keringkan dengan handuk.

5. Kain penutup ( pakaian ) di turunkan, bentangkan handuk di atas dada pasien dan kedua tangan  ada di atas handuk tersebut. Basahi kedua tangan dengan air bersih dan bersihkan dengan menggunakan sabun dan bilas dengan air hangat lalu keringkan dengan handuk.

6. Setelah kedua tangan di keataskan, handuk di pindahkan ke sisi pasien dan bersihkan daerah dada dan sabun dengan sabun. Bilas dengan air hangat lalu keringkan dengan handuk.

7. Kemudian pasien dimiringkan ke kiri. Handuk di bentangkan di bawah punggung sampai glutea. Lalu basahi punggung dengan sabun dan air hangat hingga glutea. Keringkan punggung dengan handuk kemudian di kemiringkan pasien ke kanan. Setelah itu pasien kembali ke posisi telentang dan pakaian atas dipasangkan dengan rapi.

8. Letakkan handuk di bawah lutut dan kemudin lutut di bersihkan dengan sabun dan air hangat. Kaki yang paling jauh di dahulukan dan dikeringkan dengan handuk.

9. Ambil handuk dan letakkan di bawah glutea. Pakaian bawah perut  di buka lalu di bersihkan dengan sabun dan air hangat pada lipatan paha dan genetalia. Setelah selesai, semua dirapikan.

10. Jagan lupa cuci tangan lagi setelah prosedur dilakukan pada pasien.

Begitulah caranya Cara Memandikan Pasien sangat mudah sekali bukan, tetapi ini hanya di praktekkan hanya untuk orang-orang professional aja seperti perawat di rumah sakit, tetapi saya menjelaskan nya hanya untuk menambah-nambah ilmu kalian saja iya.

Terimakasih atas kunjungan dan sudah membaca artikel tentang Cara Memandikan Pasien, semoga bermanfaat bagi anda.

Baca juga tentang : Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Kebersihan Diri Dan Lingkungan

Rabu, 13 Januari 2016

Cara Hygiene Vulva – kesehatanbersama.com

Cara Hygiene Vulva

Cara Hygiene Vulva - Baiklah saya akan menjelaskan atau menyambungkan apa yang telah saya tulis pada artikel sebelumnya yaitu tentang Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Kebersihan Diri Dan Lingkungan, dan di artikel tersebut saya menulis akan menyambungkan nya pada artikel selanjutnya, baiklah tidak perlu berbasa-basi lebih banyak lagi saya langsung saja akan menyambungkan artikel tersebut, yaitu saya akan melanjutkan lagi tentang Cara Hygiene Vulva, baiklah langsung saja iya simak artikel ini dengan baik karena kalian akan mendapatkan banyak ilmu yang lebih.

Higiene vulva ini merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien atau klien yang tidak mampu secara mandiri  dalam membersihkan vulva. Kalau misalnya ada yang tidak tau apa itu vulva kalian boleh liat di google apa itu vulva pasti ada.

Tujuannya

1. Mencegah terjandinya infeksi pada vulva.

2. Menjaga kebersihan vulva.

Alat Dan Bahannya

1. Kapas sublimat atau desinfaktan

2. Pinset

3. Bengkok

4. Pispot

5. Tempat cegok yang berisi larutan

6. Pengalas

7. Sarung tangan

Prosedur Kerjanya

1. Pertama selalu jelaskan prosedur kepada pasien.

2. Cuci tangan sebelum melakukan prosedur.

3. Atur posisi pasien dengan dorsal recumbent.

4. Pasang pengalas dan pispot diletakkan di bawah bokong pasien.

5. Gunakan sarung tangan.

6. Lakukan tindakan hygiene vulva dengan tangan kiri membuka vulva memakai kapas sublimat dan tangan kanan menyiram vulva dengan larutan desinfektan.

7. Kemudian ambil kapas sublimat dengan pinset lalu bersihkan vulva dari atas ke bawah dan kapas kotor di buang ke bengkok. Dan lakukan hingga bersih.

8. Setelah selesai ambil pispot dan atur posisi pasien.

9. Jangan lupa cuci tangan lagi setelah prosedur di lakukan pada pasien.

Begitulah caranya Cara Hygiene Vulva sangat mudah sekali bukan, tetapi ini hanya di praktekkan hanya untuk orang-orang professional aja seperti perawat di rumah sakit, tetapi saya menjelaskan nya hanya untuk menambah-nambah ilmu kalian saja iya.

Terimakasih atas kunjungan dan sudah membaca artikel tentang Cara Hygiene Vulva, semoga bermanfaat bagi anda.

 Baca juga tentang : Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Kebersihan Diri Dan Lingkungan

Selasa, 12 Januari 2016

Cara Merawat Kuku Pasien Atau Klien

Cara Merawat Kuku Pasien Atau Klien

Cara Merawat Kuku Pasien - Baiklah saya akan menjelaskan atau menyambungkan apa yang telah saya tulis pada artikel sebelumnya yaitu tentang Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Kebersihan Diri Dan Lingkungan, dan di artikel tersebut saya menulis akan menyambungkan nya pada artikel selanjutnya, baiklah tidak perlu berbasa-basi lebih banyak lagi saya langsung saja akan menyambungkan artikel tersebut, yaitu saya akan melanjutkan lagi tentang Cara Merawat Kuku Pasien Atau Klien, baiklah langsung saja iya simak artikel ini dengan baik karena kalian akan mendapatkan banyak ilmu yang lebih.

Merawat kuku merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien atau pasien yang tidak mampu merawat kuku secara mandiri.

Tujuannya

Menjaga kebersihan kuku pasien dan mencegah timbunya luka atau infeksi akibat kuku yang panjang pada pasien atau klien .

Alat Dan Bahannya

1. Alat pemotong kuku

2. Handuk

3. Baskom berisi air hangat

4. Bengkok

5. Sabun

6. Kapas

7. Sikat kuku

Prosedur Kerjanya

1. Jelaskan dulu prosedur pada klien.

2. Cuci tangan dulu sebelum melakukan prosedur pada klien.

3. Atur posisi pasien atau klien duduk atau pun tidur.

4. Tentukan kuku pasien yang akan di potong.

5. Rendam kuku di dalam air hangat lebih kurang 2 menit dan sikat dengan air sabun bila kotor.

6. Keringkan tangan dan kaki dengan handuk.

7. Letakkan tangan di atas bengkok dan lakukan pemotongan kuku.

8. Cuci tangan lagi setelah prosedur di lakukan.

Begitulah caranya Cara Merawat Kuku Pasien Atau Klien sangat mudah sekali bukan, tetapi ini hanya di praktekkan hanya untuk orang-orang professional aja seperti perawat di rumah sakit, tetapi saya menjelaskan nya hanya untuk menambah-nambah ilmu kalian saja iya.

Terimakasih atas kunjungan dan sudah membaca artikel tentang Cara Merawat Kuku Pasien Atau Klien, semoga bermanfaat bagi anda.

Baca juga tentang : Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Kebersihan Diri Dan Lingkungan

Senin, 11 Januari 2016

Cara Merawat Gigi Dan Mulut Pasien Atau Klien

Cara Merawat Gigi Dan Mulut Pasien Atau Klien

Cara Merawat Gigi Dan Mulut - Baiklah saya akan menjelaskan atau menyambungkan apa yang telah saya tulis pada artikel sebelumnya yaitu tentang Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Kebersihan Diri Dan Lingkungan, dan di artikel tersebut saya menulis akan menyambungkan nya pada artikel selanjutnya, baiklah tidak perlu berbasa-basi lebih banyak lagi saya langsung saja akan menyambungkan artikel tersebut, yaitu saya akan melanjutkan lagi tentang Cara Merawat Gigi Dan Mulut, baiklah langsung saja iya simak artikel ini dengan baik karena kalian akan mendapatkan banyak ilmu yang lebih.
Merawat gigi dan mulut merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien atau klien yang dihospitalisasi. Tindakan ini dapat dilakukan oleh pasien yang sadar secara mandiri atau dengan bantuan perawat. Untuk pasien yang tidak mampu mempertahankan kebersihan mulut dan giginya secara mandiri harus dibantu sepenuhnya oleh perawat.

Tujuannya

1. Mencegah infeksi gusi dan gigi.

2. Mempertahankan kenyamanan rongga mulut.

Alat Dan Bahannya

1. Handuk dan kain pengalas

2. Gelas kumur berisi

Air masak / NaCl
Obat kumur
Borax gliserin

3. Spatel lidah yang telah dibungkus dengan kain kassa

4. Kapas lidi

5. Bengkok

6. Kain kassa

7. Pinset atau arteri klem

8. Sikat gigi dan pasta gigi

Prosedur Kerjanya

Untuk pasien tidak sadar

1. Jelaskan dulu prosedurnya kepada pasien atau klien.

2. Cuci tangan dulu sebelum melakukan tintakan pada pasien.

3. Atur posisi pasien atau kien kita dengan posisi tidur miring kanan atau kiri.

4. Pasang handuk dibawah dagu / pipi pasien.

5. Ambil pinset dan bungkus dengan kain kasa yang dibasahi dengan air hangat / masak.

6. Gunakan tong pastel (sudip lidah) untuk membuka mulut pada saat memnersihkan gigi/ mulut.

7. Lakukan pembersihan dimulai dari dinding rongga mulut, gusi, gigi, dan lidah.

8. Keringkan dengan kasa steril yang kering.

9. Setelah bersih, oleskan Borax gliserin.

10. Cucui tangan lagi setelah prosedur dilakukan.

Untuk pasien sadar, tetapi tidak mampu melakukan sendiri

1. Jelaskan dulu prosedurnya kepada pasien atau klien.

2. Cuci tangan dulu sebelum melakukan tintakan pada pasien.

3. Atur posisi dengan handuk.
.
4. Pasang handuk di bawah dagu.

5. Ambil pinset dan bungkus dengan kain kasa yang berisi air hangat / masak.

6. Kemudian bersihkan pada daerah mulut mulai rongga mulut, gusi, gigi,dan lidah. Lalu bilas dengan larutan NaCl.

7. Setelah bersih, oleskan Borax gliserin.

8. Untuk perawatan gigi lakukan penyikatan dengan gerakan naik-turun.

9. Cuci tangan lagi setelah prosedur dilakukan pada pasien atau klien.

Begitulah caranya Cara Merawat Gigi Dan Mulut Pasien Atau Klien sangat mudah sekali bukan, tetapi ini hanya di praktekkan hanya untuk orang-orang professional aja seperti perawat di rumah sakit, tetapi saya menjelaskan nya hanya untuk menambah-nambah ilmu kalian saja iya.

Terimakasih atas kunjungan dan sudah membaca artikel tentang Cara Merawat Gigi Dan Mulut Pasien Atau Klien, semoga bermanfaat bagi anda.

Baca juga tentang : Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Kebersihan Diri Dan Lingkungan

Minggu, 10 Januari 2016

Cara Merawat Rambut

Cara Merawat Rambut

Cara Merawat Rambut - Baiklah saya akan menjelaskan atau menyambungkan apa yang telah saya tulis pada artikel sebelumnya yaitu tentang Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Kebersihan Diri Dan Lingkungan, dan di artikel tersebut saya menulis akan menyambungkan nya pada artikel selanjutnya, baiklah tidak perlu berbasa-basi lebih banyak lagi saya langsung saja akan menyambungkan artikel tersebut, yaitu saya akan melanjutkan lagi tentang Cara Merawat Rambut, baiklah langsung saja iya simak artikel ini dengan baik karena kalian akan mendapatkan banyak ilmu yang lebih.

Merawat rambut merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan untuk mencuci dan menyisir rambutnya sendiri.

Tujuannya

1. Menghilangkan mikroorganisme kulit kepala.

2. Menambah rasa nyaman.

3. Membasmi kutu atau ketombe yang lekat pada kulit.

4. Memperlancar system peredaran darah di bawah kulit.

Alat Dan Bahannya

1. Handuk secukupnya

2. Perlak atau pengalas

3. Baskom berisi air hangat

4. Sampo atau sabun dalam tempatnya

5. Kasa dan kapas

6. Sisir

7. Bengkok

8. Gayung

9. Ember kosong

Prosedur Kerjanya

1. Pertama jelaskn dulu prosedurnya pada pasien.

2. Cuci tangan jangan lupa sebelum melakukan prosedur.

3. Tutup jendela atau pasang sampiran.

4. Atur posisi pasien atau klien setengah duduk atau tidur.

5. Setelah posisi tidor lalu letakkan perlak atau pengalas dibawah kepala pasien dan perlak / pengalas diarahkan ke bawah dengan digulung bagian tepi menuju ketempat penampung (baskom).

6. Letakkan baskom di bawah tempat tidur di bawah kepala pasien.

7. Tutup telinga pasien dengan kapas.

8. Tutup dada pasien dengan handuk sampai ke leher.

9. Kemudian sisir rambut dan lakukan pencucian dengan air hangat selanjutnya menggunakan shampo dan bilas dengan air hangat sambil di pijat.

Begitulah caranya Cara Merawat Rambut sangat mudah sekali bukan, tetapi ini hanya di praktekkan hanya untuk orang-orang professional aja seperti perawat di rumah sakit, tetapi saya menjelaskan nya hanya untuk menambah-nambah ilmu kalian saja iya.

Terimakasih atas kunjungan dan sudah membaca artikel tentang Cara Merawat Rambut, semoga bermanfaat bagi anda.

Sabtu, 09 Januari 2016

Cara Merawat Kulit Pada Daerah Tertekan

Cara Merawat Kulit Pada Daerah Tertekan

Cara Merawat Kulit Pada Daerah Tertekan - Baiklah saya akan menjelaskan atau menyambungkan apa yang telah saya tulis pada artikel sebelumnya yaitu tentang Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Kebersihan Diri Dan Lingkungan, dan di artikel tersebut saya menulis akan menyambungkan nya pada artikel selanjutnya, baiklah tidak perlu berbasa-basi lebih banyak lagi saya langsung saja akan menyambungkan artikel tersebut, yaitu saya akan melanjutkan lagi tentang Cara Merawat Kulit Pada Daerah Tertekan, baiklah langsung saja iya simak artikel ini dengan baik karena kalian akan mendapatkan banyak ilmu yang lebih.

Perawatan kulit daerah tertekan merupakan tindakan keperawatan untuk mempertahankan integritas kulit untuk mencegah kerusakan jaringan lebih lanjud. Daerah yang sering terjadi luka tekan (dekubitus) antara lain tonjolan tulang dan daerah mana saja yang mendapatkan atau mengalami tekanan.

Tujuannya

Tujuannya untuk mencegah dan mengatasi terjadinya luka dekubitus akibat tekanan lama dan tidak hilang.

Alat Dan Bahannya

1. Baskom cuci

2. Sabun

3. Air

4. Agens pembersih

5. Balutan

6. Pelindung kulit

7. Plester

8. Sarung tangan

Prosedur Kerjanya

1. Jelaskan prosedur pada klien.

2. Cuci tangan dulu dan gunakan sarung tangan.

3. Tutup pintu ruangan.

4. Atur posisi pasien atau klien dengan miring kanan atau kiri.

5. Kaji luka / kulit tertekan dengan memperhatikan warna, kelembapan, penampilan sekitar kulit, ukur diameter kulit,  dan ukur kedalamannya.

6. Cuci kulit sekitar luka dengan air hangan atau cuci pakai sabun cuci secara meluruh.

7. Dengan perlahan, keringkan kulit secara menyeluruh dengan masase.

8. Bersihkan luka secara menyeluruh dengan cairan normal atau agens pembersih, gunakanan semprit irigasi luka pada luka yang dalam.

9. Setelah selesai berikan obat atau agens topical.

10. Catat hasilnya.

11. Cuci tangan lagi setelah prosedur dilakukan.

Begitulah caranya Cara Merawat Kulit Pada Daerah Tertekan sangat mudah sekali bukan, tetapi ini hanya di praktekkan hanya untuk orang-orang professional aja seperti perawat di rumah sakit, tetapi saya menjelaskan nya hanya untuk menambah-nambah ilmu kalian saja iya.

Terimakasih atas kunjungan dan sudah membaca artikel tentang Cara Merawat Kulit Pada Daerah Tertekan, semoga bermanfaat bagi anda.

Jumat, 08 Januari 2016

Cara Menyiapkan Tempat Tidur Terbuka Dan Tertutup

Cara Menyiapkan Tempat Tidur Terbuka Dan Tertutup

Cara Menyiapkan Tempat Tidur Terbuka Dan Tertutup - Baiklah saya akan menjelaskan atau menyambungkan apa yang telah saya tulis pada artikel sebelumnya yaitu tentang Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Kebersihan Diri Dan Lingkungan, dan di artikel tersebut saya menulis akan menyambungkan nya pada artikel selanjutnya, baiklah tidak perlu berbasa-basi lebih bannyak lagi saya langsung saja akan menyambungkan artikel tersebut, yaitu saya akan menjelaskan dulu tentang Menyiapkan Tempat Tidur Terbuka Dan Tertutup, baiklah langsung saja iya simak artikel ini dengan baik karena kalian akan mendapatkan banyak ilmu yang lebih.

Menyiapkan tempat tidur merupakan prosedur pemenuhan kebutuhan tempat tidur yang sesuai dengan kebutuhan klien. Dikatakan tempat tidr terbuka apabila tempat tidur dalam keadaan terbuka atau tidak tertutup dengan seprai besar seelah dipasang seprai, perlak, selimut, dan sarung bantal. Dapat juga dijelaskan bahwa tempat tidur terbuka merupakan tempat tidur setelah dipasang seprai, perlak, selimut, dan sarung bantal yang tidak ditutup secara keseluruhan oleh seprai besar (dalam kondisi terbuka). Tempat tidur tertutup adalah tempat tidur yang telah disang seperempat alat, seperti seprai, perlak, dan selimut kemudian ditutup secara keseluruhan dengan seprai besar sehingga semuanya dalam kondisi tertutup.

Tujuan Tindakannya

Pemenuhan kebutuhan ini untuk memberikan kenyamanan pada pasien dalam memenuhi kebutuhan dirinya.

Alat Dan Bahannya

1. Tempat tidur, kasur, dan bantal

2. Sarung bantal

3. seprei besar

4. seprai kecil

5. perlak

6. selimut

Prosedur Kerjanya

1. cuci lah tangan sebelum melakukan sesuatu kepada pasien.

2. Atur tempat tidur, kasur, dan bantal.

3. Pasang seprai besar dengan garis tengah lipatan tepat di tengah kasur / tempat tidur, bagian atas seprai dimaksudkan di bawah kasur kemudian bagian bawahnya.

4. Atur sisi kedua samping seprai atau tempat tidur dengan sudut 90 derajat, lalu masukkan kebawah kasur.

5. Pasang perlah titengah tempat tidur.

6. Pasang seprai kecil di atas perlak.

7. Lepatan selimut menjadi 4 secara terbalik dan pasang bagian bawah, ujung selimut masukkan ke dalam bawah kasur.

8. Pasang sarung bantal.

9. Cuci tangan lagi setelah prosedur dilakukan.

Begitulah caranya Menyiapkan Tempat Tidur Terbuka Dan Tertutup sangat mudah sekali bukan, tetapi ini bisa di lakukan untuk pasin nya hanya orang-orang professional aja, tetapi saya menjelaskan nya hanya untuk menambah-nambah ilmu kalian saja iya.

Terimakasih atas kunjungan dan sudah membaca artikel tentang Cara Menyiapkan Tempat Tidur Terbuka Dan Tertutup, semoga bermanfaat bagi anda.

Kamis, 07 Januari 2016

Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Kebersihan Diri Dan Lingkungan

Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Kebersihan Diri Dan Lingkungan

Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Kebersihan Diri Dan Lingkungan - Baiklah pada artikel kali ini saya akan menjelaskan bagaimana Cara atau Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Kebersihan Diri Dan Lingkungan , sebenarnya tidak harus untuk dilakukan sama kalian dan  juga untuk di ketahui sih, karena ini adalah untuk orang-orang yang professional saja, tetapi tidak apa-apa ini hanya untuk kalian menambah ilmu aja iya. Baiklah langsung saja kita jelaskan iya.

Pemenuhan kebutuhan kebersihan diri dan lingkungan  merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia. Ini berarti bahwa setiap manusia membutuhkan kenyamanan pada diri dan lingkungan. Dalam memberikan suasana atau memenuhi kebutuhan tersebut bukan berarti perawatan harus membersikan lingkungan, tetapi bagaimana perawat tersebut menciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien. Kebutuhan kebersiha diri dan lingkungan sangat penting karena akan berdampak pada proses penyembuhan.

 Hal ini dapat dilihat pada klien yang mempunyai lingkungan nyaman, tenang, dan klien tersebut merasakan kedamaian sehingga stress yang terdapat pada dirinya akan hilang. Maka, proses pemulihan tubuh akan lebih cepat dibandingkan dengan kondisi lingkungan yang tidak nyaman.

Terpenuhinya kebutuhan kebersihan diri dan lingkungan dapat membangkitkan motivasi klien untuk bekerja sama dalam program perawatan. Pelaksanaan pemenuhan kebersihan diri dan lingkungan pada pasien yang tidak mampu secara sendiri dalam memenuhi kebutuhan kebersihan diri dan lingkungan.

 Prosedur pemenuhan kebutuhan diri dan lingkungan dalam penyiapan tempat tidur tertutup dan terbuka, merawat kulit pada daerah yang tertekan, merawat rambut, merawat gigi dan mulut, merawat kuku, hygiene vulva, dan memandikan pasien.

Baiklah untuk selanjutnya akan saya jelaskan di artikel selanjutnya iya biar kalian penasaran, dan selanjutnya sambungan dari artikel ini yaitu :

1. Cara menyiapkaan tempat tidur terbuka dan tertutup.

2. Cara merawat kulit pada daerah tertekan.

3. Cara merawat rambut.

4. Cara merawat gigi dan mulut.

5. Cara merawat kuku.

6. Cara hygiene vulva.

7. Cara memandikan pasien atau klien.

Nah, itu lah yang akan saya jelaska pada artikel selanjutnya, karena itu sambungan dari artikel ini iya, jangan lupa selalu ikut artikel-artikel saya atau pun blog saya karena di sini saya akan memberikan ilmu pengetahuan yang lebih kepada kalian semua iya kawan.

Sekali lagi saya ungkapkan atau memberitahukan kalian hal ini tidak usah kalian terapkan karena ini hanya untuk orang-orang professional saja, yang bisa melakukan untuk pasiennnya biasanya ini di terapkan di rumah sakit oleh perawatnya, tetapi saya menjelaskan ini bukan bukan bermanfaat buat kalian iya saya menjelaskannya bisa untuk menambah-nambah ilmu kalian juga bukan.

Terimakasih atas kunjugan dan sudah membaca artikel tentang Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Kebersihan Diri Dan Lingkungan, semoga bermanfaat untuk anda.

Baca juga tentang : Cara Pengukuran Suhu Tubuh Manusia