Rabu, 07 Oktober 2015

Detak Jantung Tidak Teratur Dapat Dicegah Dengan Olahraga

Detak Jantung Tidak Teratur Dapat Dicegah Dengan Olahraga

Detak Jantung Tidak Teratur Dapat Dicegah Dengan Olahraga yang terarur apalagi pada wanita yang berusia lanjud terhindar dari kondisi denyut jantung tidak stabil atau tidak teratur yang dapat mengancam jiwa mereka.

Fibrasi Atrial dan Olahraga

Wanita postmonopause atau pasca menopause yang secara fisik terbilang aktif diketahui memiliki risiko 10 persen lebih rendah untuk mengembangkan fibrasi atrial dibandingkan dengan wanita yang jarang aktif, para pakar penelitian melaporkan dalam Journal of American Heart Association edisi 20 Agustus. Wanita tua yang aktif akan terlindung dari gangguan irama jantung bahkan jika mereka mengalami obesitas. Penyakit obesitas merupakan factor resiko penting terjadinya fibrasi atrial. Fibrasi atrial merupakan gejala ritme denyut tidak normal yang terjadi di jantung.

Kata penulis studi Dr.Marco Perez mengungkapkan “kami cukup jelas menunjukkan bahwa pada populasi yang lebih tua ini, semakin mereka berolahraga semakin mereka terhindar dari terajadinya fibrasi atrial dan wanita obesitas adalah orang-orang yang paling diuntungkan.

Kata Perez dan Dr.Gordon Tomaselli para ahli penelitian, penelitian ini semestinya mengurangi kekhawatiran bahwa olahraga mungkin dapat menyebabkan fibrasi atrial.

Fibrasi atrial dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena strok dan gagal jantung. Beberapa penelitian memang meujukkan bawa para atlet dapat mengembangkan fibrasi atrial sebagai hasil dari usaha kerja kerasnya sehar-hari. Penemuan ini menybabkan para dokter ragu dan bertanya apakan benar olahra adalah aktivitas yang buruk bagi orang-orang biasa yang berisiko untuk mengalami kondisi tersebut.

Kanya “studi ini menunjukan bahwa bergerak menjaga tubuh tetap bergerak adalah hal yang baik bahkan jika anda memiliki factor risiko penyakit jantung. Anda tidak bisa mengunakan fibrasi atrial ini sebagai alasan untuk tidak aktif secara fisik jika anda orang biasa.

Para penelitian melibatkan lebih dari pada 80.000 peserta dari Women’s Health Initiative, sebuah studi observasional yang melibatkan kesehaan wanita berusia 0 sampai 79 tahun. Studi observasional hanya dapat menunjukan apakah ada hubungan antara faktor-faktor dan tidak dapatmembuktikan hubungan sebab dan akibatnya.

Pada waktu awal penelitian dan para pakar penelitian bertanya kepada mereka seberapa sering berjalan di luarrumah untuk durasi yang lebih dari 10 menit tiap harinya atau seberapa sering mereka terlibat dalam aktifitas yang cukup keras untuk berkeringat. Dan setelah lama kemudian dari 11 tahun para penelitian menemuan bahwa pada wanita yang peling aktif secara fisik memliki risiko 10 % lebih rendah untuk mengembangkan fibrasi atrial dibandingkan denganmereka yang tidak berjalan kaki di luar selama 10 menit setidaknya sekali setiap minggu.

Kata penulis penelitian pada wanita yang paling mendapatkan perlindungan tertinggi dari fibrasi atrial mengambil bagian dalam kegiatan fisik yang setara dengan berjalan scepat selama 30 meni, lima atau enam hari dalam seminggu ataupun bersepeda santai selama satu jam selama dua kali dalam seminggu akan memberikan manfaat.

Fibrasi atrial juga bisa dikurangi dengan berolahraga berat, pada wanita yang melakukan aktivitas setara dengan berjalan kaki beberapa jam dalam seminggu memiliki risiko 9 % lebih rendah.

Studi menemukan bahwa, obesitas masih dikaitkan dengan peningkatan resiko keseluruhan dari fibrasi atrial, namun para penelitian menumukan bahwa obesitas yang berolahraga cukup diketahui memperkecil risiko obesitas tersebut bahwasanya pada wanita obesitas yang berolahraga cukup diketahui memperkecil risiko tersebut hingga setengahnya. Wanita gemuk yang aktif memiliko 17 % peningkatan risiko kondisi tersebut dibandingkan dengan 44 % peningkatan risiko wanita obesitas yang jarang berolahraga atau melakukan kegiatan aktivitas fisik.

Kata Persez “Aktivitas fisik mungkin menurunkan risiko gangguan irama jantung dengan menunrunka tekanan darah dan mengurangi peradangan dalam tubuh. Tomaselli dan Perez mengatakan, olahraga juga dapat membatu membatasi perubahan fisik yang terjadi di jantung sebagai akibat dari penuaan atau obesitas”

Para penelitian mencatat, jika wanita obesitas mulai menurunkan berat badannya dengan cara berolahraga, maka manfaat yang akan diperoleh semakin besar. Obesitas menyebabkan sejumlah perubahan fisik yang telah dikaitkan dengan perkembangan fibrasi atrial termasuk peradangan, pembesaran jantung dan denyut jantung yang berubah-ubah.

Terimakasih atas kunjungan anda ke blog saya dan sudah membaca artikel tentang Detak Jantung Tidak Teratur Dapat Dicegah Dengan Olahraga, semoga bermanfaat bagi anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar”